Soloraya
Jumat, 18 Juli 2014 - 15:10 WIB

KEBUTUHAN BAHAN BAKAR : Jelang Lebaran, Alokasi Elpiji Ditambah 400%

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi gas elpiji 3 kilogram (JIBI/Bisnis /Dok.)

Solopos.com, SOLO—Alokasi harian elpiji tiga kilogram di Soloraya pada Juli ini ditambah 400%. Hal tersebut dilakukan sebagai langkah antisipasi lonjakan permintaan konsumen menjelang Lebaran.

Kepala Bidang Elpiji 3 kilogram (kg) Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Solo, Budi Prasetya, menyampaikan penambahan alokasi harian tersebut diratakan dalam satu bulan. Dia menjelaskan alokasi tersebut disalurkan pada pekan pertama (100%), pekan kedua (100%) dan pekan keempat (200%).

Advertisement

Oleh karena itu, pihaknya menyampaikan tidak akan ada kekurangan pasokan menjelang Lebaran tahun ini. Apalagi saat ini penyebaran pangkalan dan agen juga sudah ditata dan ditambah terutama di Klaten yang beberapa waktu lalu sempat mengalami kekurangan pasokan.

“Sejauh ini kebutuhan masyarakat cenderung normal, belum ada peningkatan yang berarti. Biasanya pada pertengahan bulan puasa, permintaan mulai meningkat. Tapi saat ini tidak ada lonjakan permintaan yang berarti. Berbeda dengan Ramadan tahun lalu. Kami memperkirakan kenaikan konsumsi jelang Lebaran kurang dari 5%,” ungkap Budi saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Jumat (18/7/2014).

Oleh karena itu, pada pekan ketiga tidak ada penambahan alokasi harian karena menghabiskan penambahan stok yang dilakukan pada pekan pertama dan kedua. Dia menyampaikan apabila konsumsi masyarakat tidak terlalu tinggi, ada kemungkinan penambahan alokasi harian tidak disalurkan sepenuhnya. Hal tersebut sebagai langkah antisipasi supaya tidak ada penimbunan elpiji 3 kg oleh oknum tertentu. Lebih lanjut dia mengatakan selama Lebaran, sebanyak 76 agen dan 9.000 pangkalan elpiji 3 kg di Soloraya disiagakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Advertisement

General Manager Pertamina Marketing Operation Reg IV Jateng & DIY, Subagjo Hari Moeljanto, menyampaikan penambahan tersebut dilakukan karena Jateng dan DIY merupakan wilayah dengan volume arus mudik paling tinggi di Indonesia. Oleh karena itu, ketahanan pasokan sangat diperlukan. Apalagi biasanya lonjakan permintaan biasanya terjadi pada H-10 hingga H+10 Lebaran.

“Selain menambah alokasi, kami juga membentuk posko satuan tugas [satgas] untuk memantau ketersediaan pasokan di lapangan. Satgas ini bertugas pada 1 Juli-12 Agustus,” terang Subagjo.

Lebih lanjut, dia menyampaikan telah melakukan berbagai macam upaya sebagai langkah antisipasi lonjakan dan pemberian layanan prima kepada masyarakat. Hal tersebut antara lain penambahan stok elpiji sebanyak  12% dari kebutuhan normal  bulanan (konsumsi rata-rata normal  sekitar 22.514.960 tabung). Agen elpiji dan SPBBE /SPBE juga diinstruksikan tetap buka saat libur.

Advertisement

Bahkan saat Lebaran, agen dan pangkalan diwajibkan tetap buka. Selain itu, untuk mengamankan jalur distribusi, pihaknya menyiapkan stiker Angkutan Lebaran bagi armada angkutan elpiji (skid atau truk agen). SPBU juga disiagakan untuk menjual elpiji sebagai langkah antisipasi apabila banyak pangkalan yang tutup khususnya saat Lebaran.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif