SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)
Solopos.com, KARANGANYAR—Memasuki pekan ke tiga bulan Ramadan, stok darah di Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Karanganyar masih dalam kategori aman. Meskipun pasokan selama puasa mengalami penurunan dibanding hari biasa, stok darah mencukupi untuk wilayah lokal Bumi Intanpari.
“Kebutuhan selama sebulan kurang lebih 500 hingga 600 kantong darah. Pemasukan selama ini antara 750 hingga 1000, sisanya kami perbantukan untuk wilayah Soloraya lain. Namun karena saat puasa jumlah pasokan sebanding dengan kebutuhan, kami tidak mengirim ke luar Karanganyar,” terang Direktur UDD PMI Karanganyar, dr. Yaqub Iskandar, ditemui solopos.com di ruang kerjanya, Selasa (15/7/2014).
Hingga Selasa tercatat jumlah stok darah di UDD PMI Karanganyar, untuk golongan darah A sebanyak 48 kantong, golongan darah B 57 kantong, AB 33 kantong, dan O 60 kantong. Jumlah itu, jelas Yaqub, masih disangga dari bank darah RSUD Kartini, Jengglong, dan RSU Jati Husada, Karanganyar. “Stok di kami ada 198 kantong per hari ini [Selasa], kalau ditambah dari dua bank darah, tentu jumlahnya boleh dibilang aman hingga lebaran,” tambah dia.
Yaqub mengatakan untuk kebutuhan usai lebaran, pihaknya telah menjadwalkan donor darah bagi sejumlah pihak. Pada awal Ramadan lalu, umat dua gereja juga telah menggelar kegiatan serupa. “Ramadan kali ini kami dibantu donor darah dari dua gereja. Biasanya ada ormas Islam yang meminta dijadwalkan donor darah usai salat tarawih. Namun kebetulan tahun ini tidak ada. Rerata setiap hari ada lima hingga sepuluh pendonor untuk menambah jumlah stok darah,” ungkapnya.
Harga setiap kantong darah senilai Rp360.000 per 1 Juli. Harga itu naik dari sebulan sebelumnya, yakni senilai Rp250.000. Harga itu untuk mengganti biaya jasa administrasi senilai Rp143.582, sementara sisanya untuk biaya penggantian pengelolaan darah (BPPD)