Soloraya
Rabu, 16 Juli 2014 - 22:50 WIB

PROPERTI DI SOLO : Solo Grand Mall Pindah Tangan, Pengelola Tetap

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Solo Grand Mall (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, SOLO — Salah satu perusahaan pengelola investasi di Indonesia, PT Ciptadana Asset Management (CAM), mengakuisisi Solo Grand Mall (SGM) sejak 28 November 2012. PT CAM mengakuisisi pusat perbelanjaan yang berdiri sekitar sepuluh tahun lalu itu melalui salah satu produknya, Dana Investasi Real Estate (DIRE) Ciptadana Properti Ritel Indonesia.

Ciptadana memilih SGM karena melihat pusat perbelanjaan di jantung kota itu sesuai kriteria properti yang layak dikelola. Beberapa kriteria yang dimaksud adalah SGM menyasar segmen menengah ke bawah, lokasi SGM di jalan protokol Solo, dan lain-lain. Namun PT CAM memastikan SGM masih dikelola PT Bengawan Inti Kharisma.

Advertisement

“SGM ini tepat untuk portofolio Dire Ciptadana Properti Ritel Indonesia. Kami mengakuisisi SGM saat kali pertama meluncurkan produk kami di bidang properti. Namun pengelolaan masih dipegang manajemen lama,” kata Marketing Director PT CAM, Paula Rianty Komarudin, saat menggelar jumpa pers di Bee’s Resto di Lantai 1 SGM, Selasa (15/7/2014).

Lebih lanjut dia menuturkan belum akan menyasar pusat perbelanjaan lain di Solo. Paula beralasan PT CAM hanya melirik pusat perbelanjaan yang menyasar segmen menengah ke bawah. Selain itu mereka mengaku memilih mengkaji pusat perbelanjaan lain di luar Solo. “Solo masih belum menjadi sasaran kami. Kami mengkaji pusat perbelanjaan di luar Solo. Kami juga mempertimbangkan tipe-tipe mal seperti apa,” imbuh dia.

National Marketing Manager PT CAM, Indrawan Rahardja, menuturkan PT CAM belum akan mengakuisisi pusat perbelanjaan lain sebelum hasil pemilihan umum presiden keluar. Hal itu karena mereka masih menunggu BI rate apakah akan stabil atau bergerak naik. Indrawan menjelaskan BI rate memengaruhi nilai aset dan bagi hasil kepada investor.

Advertisement

“Kami sulit akuisisi mal lain karena ingin memastikan BI rate tetap stabil dalam waktu dekat. Apabila suku bunga naik maka harga aset harus lebih murah supaya dividen di atas BI rate. Saat ini aset kami masih SGM. Tapi tidak menutup kemungkinan mal lain di luar Solo,” tutur dia.

Indrawan mengungkapkan akan maksimal menggarap SGM terutama untuk meningkatkan lalu lintas pengunjung dan pembelian di setiap tenant. Termasuk menambah tenant baru dalam waktu dekat. Oleh karena itu mereka akan bekerja sama dengan pengelola SGM.

“Sejauh ini jumlah pengunjung meningkat dari awal 16.700 orang per hari menjadi 19.000 per hari. Selain itu kami memiliki daftar tunggu tenant baru. Kami juga berharap dapat meningkatkan nominal sewa tenant. Kami akan fokus menggarap mal menengah ke bawah karena segmen ini pasti berkembang,” tutur dia.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif