SOLOPOS.COM - Prabowo saat wawancara dengan BBC News (youtube)
Solopos.com, SOLO–Perbedaan hasil hitung cepat atau quick count pemilu Presiden (Pilpres) 2014 ternyata menjadi perhatian dunia Internasional. Salah satunya adalah stasiun televisi berita, BBC News.
Mereka pun langsung melakukan wawancara eksklusif dengan salah satu calon presiden, Prabowo Subianto untuk menanggapi kasus ini. Siaran tersebut langsung menarik perhatian masyarakat karena pernyataan Prabowo yang dinilai meremehkan Joko Widodo (Jokowi).
Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang hingga kini masih melakukan perhitungan suara menyatakan akan mengumkan perolehan suara yang diperoleh dari masyarakat pada 22 Juli 2014 mendatang. Tapi kedua pasangan calon presiden nyatanya telah mendeklarasikan kemenangan. Terkait masalah ini Prabowo pun angkat bicara.
Saat host BBC menanyakan terkait perihal ini Prabowo menjawab, “saya sangat yakin akan memenangkan pemilu 2014 ini. Beberapa televisi dan media yang memberitakan kemenangan Jokowi merupakan lembaga yang sudah mendukungnya sejak setahun lalu. Saya bisa buktikan ada 16 lembaga yang menunjukkan perolehan suara saya tertinggi.”
Saat sang host kembali menanyakan kepadanya perihal kesukesan Jokowi mendekati masyarakat, Prabowo pun menyangkalnya. Menurutnya, Jokowi adalah sosok yang tidak jujur dan penuh kepura-puraan. Dekat dengan masyarakat ala Jokowi menurutnya adalah sebuah kedok belaka.
“Jokowi bukanlah orang yang tepat, dan bukan juga sosok yang merakyat. Dia mengaku jujur, tapi sebenarnya itu adalah sebuah pura-pura belaka. Menurutku itu hanyalah sebuah topeng belaka,” ujar Prabowo kemudian.
Dalam tayangan Youtube yang diunggah Jumat (11/7/2014), oleh akun resmi BBC, telah ditonton setidaknya 139.955 kali. Berbagai komentar pun langsung berdatangan terkait pernyataan Prabowo tersebut. Beberapa di antaranya merasa kecewa dengan pernyataan Prabowo, tapi tak jarang juga pengguna akun Youtube membela Prabowo dan menganggap sosok Prabowo adalah calon pemimpin yang sesungguhnya.