News
Rabu, 16 Juli 2014 - 15:45 WIB

HASIL PILPRES 2014 : Suara Jokowi-JK Nol di Sampang, Jokowi Duga Ada yang Otak-Atik

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Ardiansyah Indra Kumala/JIBI/Solopos)

Solopos.com, BANTEN — Capres Joko Widodo (Jokowi) tidak percaya perolehan suaranya dalam Pilpres 2014 di 17 TPS di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, nol alias sama sekali tidak memperoleh suara.

Hal itu disampaikan Jokowi ketika pertemuan dengan kader partai pendukung Jokowi-JK di kantor DPD PDIP Banten di Serang, Rabu (16/7/2014). Ia menduga perolehan suaranya diutak-atik sedemikian rupa sehingga tidak mendapat suara.

Advertisement

“Masa 17 TPS kita enggak dapat. Agak masuk akal dikit kalau mau utak atik. Kita di sana punya dewan pusat [DPC], suaranya kok enggak ngerti. Tapi enggak apa-apa, itu nanti urusannya tim,” katanya.

Kekalahan telak suara Jokowi juga terjadi di Kabupaten Bangkalan, Madura. Oleh karena itu tim pemenangan telah menerjukan personel dari Jakarta untuk melakukan investigasi apa yang sebenarnya terjadi di Sampang dan Bangkalan Madura.

Menjelang pengumuman resmi real count KPU, 22 Juli 2014, lanjutnya, masih banyak yang harus dikawal oleh semua pendukung Jokowi-JK, yakni mem-back up data-data C1 dari kecamatan sampai kabupaten. Ini berguna jika suatu saat ada kecurangan, data-data C1 itu bisa menjadi bukti.

Advertisement

“Kami minta saksi-saksi yang ada mulai dipersiapkan. Kita semua harus siapkan yang pintar bicara, menguasai lapangan dan data, berani. Kalau enggak berani, dibohongin diam saja, repot,” ujar Jokowi.

Sejauh ini, kunjungan di beberapa daerah Pulau Jawa memang tidak ada perubahan data perolehan suara berdasarkan formulir C1 hasil pemungutan suara TPS. Jokowi mengajak semua pihak ikut mengawasi baik sukarelawan, kader partai dan simpatisan, agar tidak ada yang mengutak atik suara.

Jokowi merasa diuntungkan keberadaan media sosial yang turut mengawasi pelaksanaan rekapitulasi pilpres karena kesalahan sekecil apapun bisa diketahui. “Semua mengawasi di buka di social media, hilang satu kita urus,” jelasnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif