News
Rabu, 16 Juli 2014 - 06:12 WIB

HASIL PILPRES 2014 : Puskaptis Emoh Diaudit Persepi

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi quick count (Google img)

Solopos.com, JAKARTA — Perhimpunan Survei Opini Publik (Persepi), Selasa (15/7/2014), mulai menggelar audit lembaga penyelenggara quick count. Meski demikian, Pusat Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) tak memenuhi undangan audit dari Persepi tersebut.

Direktur Eksekutif Puskaptis Husin Yazid menegaskan dirinya memang menolak undangan Persepi. Husin menyampaikan penolakan tersebut lewat layanan pesan singkat (SMS) balasan kepada Ketua Dewan Etik Persepi Hamdi Muluk.

Advertisement

Hamdi sendiri sebelumnya telah mengundang Puskaptis lewat SMS kepada Yazid. Dalam pesan singkat kepada Hamdi Muluk, Husin menyatakan audit terhadap lembaga survei wajib dilakukan kepada seluruh lembaga survei penyelenggara quick count setelah pengumuman oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), Selasa (22/7/2014).

”Audit harus dilakukan transparan dan independen tanpa ada intervensi, karena pasti tidak objektif Badan Etik Persepi melakukan audit sementara bos Syaiful Mujani yang melakukan quick count ada di dalam anggota Dewan Etik,” tulis Husin dalam SMS kepada Hamdi.

Husin juga menegaskan untuk mempertanggungjawabkan secara moral, sosial, dan profesional kredibilitas lembaga survei penyelenggara quick count di mata publik, Puskaptis meminta seluruh lembaga survei untuk duduk bareng dan menandatangani pernyataan bersama bahwa lembaga survei yang salah dalam quick count Rabu (9/7/2014)  siap dan harus dibubarkan.

Advertisement

Menanggapi penolakan ini, Hamdi mengatakan Persepi akan mengeluarkan Puskaptis dari keanggotaan. “Sanksinya akan kami keluarkan. Kalau tidak mau diaudit, itu kan berarti tidak patuh terhadap organisasi,” ujar Hamdi Muluk ketika diwawancarai di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, Selasa.

Lebih jauh ia menambahkan sikap tidak kooperatif yang ditunjukkan Puskaptis menimbulkan dugaan ada sesuatu yang ditutupi. Hasil sigi Puskaptis pun tidak dapat dipercaya tanpa proses investigasi dari tim auditor. Padahal, masyarakat perlu mengetahui mana hasil hitung cepat yang dapat dijadikan acuan. “Masyarakat perlu tahu hasil yang benar, agar tidak bingung,” tambahnya.

Audit ini digelar Persepi di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, selama dua hari hingga Rabu (16/7/2014). Sejak Selasa pagi, perhimpunan yang menaungi sejumlah lembaga survei tersebut, mengaudit Cyrus Network, Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), dan Indikator Politik. Rencananya, audit tersebut dilanjutkan hari ini kepada dua lembaga lain, yakni Poltracking dan Jaringan Suara Indonesia (JSI).

Advertisement

Berdasarkan hasil sementara audit Persepi, SMRC dinilai relatif paling baik di antara lembaga lainnya. “Yang paling bagus sampling-nya SMRC. Meski CSIS-Cyrus sudah benar juga. SMRC lebih rapi dengan sampel 4.000 TPS,” kata Hamdi Muluk, ”Kami sudah audit CSIS-Cyrus, clear semua. Hasilnya tidak ada kejanggalan-kejanggalan yang kami temukan. Bisa terverifikasi.”

Selain SMRC, CSIS-Cyrus, Indikator Politik dan LSI juga dinyatakan sudah melakukan hitung cepat dengan profesional. Terkait hasil audit LSI, Hamdi secara spesifik mengatakan bahwa lembaga tersebut menggunakan metode yang kuat.

Tim auditor terdiri dari dua orang perwakilan Persepi, Hamdi Muluk dan Hari Wijayanto, serta tiga orang auditor independen. Ketiganya adalah Komaruddin Hidayat, Yahya Umar, dan Rustam. (JIBI/Solopos/Detik)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif