News
Selasa, 15 Juli 2014 - 06:43 WIB

KECELAKAAN SEMARANG : Disambar Argo Anggrek, Tubuh 3 Remaja Putri Ini Terpental 20 Meter

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Istimewa)

Solopos.com, SEMARANG–Nasib naas menimpa tiga remaja putri yang tewas seketika setelah tertabrak kereta api (KA) di perlintasan KA di Bangetayu Wetan, Kecamatan Genuk, Kota Semarang, Senin (14/7/2014) sore.

Penyebab kecelakaan diduga saat hendak menyebrang di perlintas KA tanpa palang pintu itu, tiga remaja putri yang berboncengan satu sepeda motor Yamaha Mio pelat nomor H 2290 GS kurang waspada.

Advertisement

Mereka tidak melihat kedatangan KA Argo Anggrek jurusan Jakarta-Surabaya yang datang arah barat (stasiun Tawang Semarang) sehingga tertabrak.

Akibat kerasnya benturan, sepeda motor dan tubuh tiga remaja putri terpental sekitar 20 meter dari lokasi tabrakan dan tewas seketika dengan kondisi mengenaskan.

Advertisement

Akibat kerasnya benturan, sepeda motor dan tubuh tiga remaja putri terpental sekitar 20 meter dari lokasi tabrakan dan tewas seketika dengan kondisi mengenaskan.

Tiga korban itu masing-masing, Elita Nugroho Dewi,15, warga Tlogomulyo RT 001/RW 004, Semarang, Vita Puspitasari,15, warga Penggaron Lor RT 005/RW 004, Semarang, dan Vina Zakiah, 15 warga Sambung Harjo, Genuk, Semarang.

Warga sekitar yang mengetahui kejadian tersebut segera berdatangan untuk memberikan pertolongan kepada para korban. Petugas kepolisian dari Polsek Genuk dan Polrestabes yang mendapat laporan segara tiba ke lokasi, kemudian melakukan identifikasi para korban.

Advertisement

Ketika melintasi rel yang menghubungkan wilayah Tlogomulyo dan Bangetayu Wetan, Elita tidak memperhatikan ada KA Argo Anggrek melintas kencang dari arah barat sehingga tertabrak.

Menurut keterangan saksi, Aang, sebenarnya ada beberapa ibu warga sekitar sudah berteriak memberitahukan adanya kereta api dari barat, tapi korban tidak mendengar.

“Pengendara motor yang di depan sebelum menyebrang perlintas KA sempat melihat ke arah timur, tapi tidak melihat ke arah barat. Para ibu sudah berteriak, tapi tidak didengar,” ujarnya.

Advertisement

Terpisah, pejabat humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop IV Semarang, Suprapto menyatakan tabrakan terjadi di KM 8+600 antara stasiun Alastuwo dan Brumbung.

“Di sana memang tidak ada palang pinta, tapi sebenarnya sudah ada rambu peringatan agar berhati-hati serta ada alarm sirine,” ungkap dia.

Dia harap masyarakat supaya lebih berhati-hati kalau hendak melintas di perlintasan rela kereta api, supaya memastikan tidak ada KA yang melintas baik dari arah barat dan timur.

Advertisement

“Kami mengucapkan bela sungkawa kepada keluarga korban. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran kepada masyarakat agar lebih hati-hati,” harap dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif