News
Selasa, 15 Juli 2014 - 13:39 WIB

ISRAEL SERANG GAZA : Korban Sipil Terus Bertambah, Sayap Hamas Tolak Gencatan Senjata

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga Palestina dan petugas penyelamat mencari korban di antara reruntuhan sebuah rumah yang terkena seranga udara Israel di Rafah, sebelah selatan Jalur Gaza, Jumat (11/7/2014) lalu. (JIBI/Reuters/Ibrahim Abu Mustafa/dok)

Solopos.com, GAZA CITY — Brigade al-Qassam, sayap militer Hamas, Selasa (15/7/2014), menolak usul-usul gencatan senjata Mesir di Gaza. Mereka juga mengancam akan meningkatkan konflik dengan Israel jika ketentuan itu tidak memuaskan.

“Tidak ada pihak resmi atau tidak resmi menghubungi kami tentang gencatan senjata yang diberitakan di media itu, [tetapi] jika isi dari usul itu benar, itu adalah satu penyerahan dan kami menolaknya,” kata Brigade al-Qassam, dalam sebuah pernyataan resmi mereka. “Perang kami dengan musuh itu akan ditingkatkan.”

Advertisement

Senin (14/7/2014) malam, Mesir mengusulkan Israel dan Hamas mengakhiri permusuhan pada Selasa pukul 06.00 GMT (13.00 WIB) setelah tujuh hari pertumpahan darah di Gaza. Serangan Israel terhadap Gaza menewaskan setidaknya 186 warga Palestina, kebanyakan wanita dan anak-anak.

Dalam Operation Protective Edge yang dilancarkan Israel mulai Selasa (8/7/2014) untuk menghentikan penembakan roket dari Hamas, negara Yahudi itu telah meluncurkan ratusan serangan udara. Selama serangan itu tidak ada warga Israel yang tewas.

Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, menyambut baik usul Mesir itu, dan kabinet Israel mengatakan pihaknya akan bersidang Selasa untuk membicarakannya. Tetapi Hamas menolak menghentikan penembakan roket sampai ada perjanjjian yang lebih luas diberlakukan.

Advertisement

Hamas mengatakan pihaknya menginginkan blokade Israel atas Gaza dicabut dan pembukaan tempat penyeberangan perbatasan Rafah dengan Mesir masuk dalam setiap perjanjian gencatan senjata. Hamas juga menginginkan Israel membebaskan para warga Palestina yang ditahan kembali setelah dibebaskan dalam pertukaran dengan serdadu Israel, Gilad Shalit, yang diculik pihak pejuang Palestina beberapa tahun lalu.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif