Jogja
Selasa, 15 Juli 2014 - 01:31 WIB

BANDARA KULONPROGO : UKM Terdampak Pembangunan Bandara akan Didampingi

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Usaha kecil pembuatan bunga dari sabun (JIBI/dok)

Harianjogja.com, KULONPROGO- Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, memberikan pendampingan dan pembinaan secara langsung dengan hadir di koperasi maupun UMKM terdampak rencana pembangunan bandara.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kulonprogo Sri Hermintarti mengatakan koperasi yang terdampak pembangunan bandara sebanyak 40 UMKM dari beberapa koperasi yaitu Prakoperasi Rembug Warga Binangun, Koperasi Barokah, Koperasi Omega, Koperasi Akum, Koperasi Makmur Jaya, KUD Temon, Koperasi Maju Makmur dan dua UMKM.

Advertisement

“Harapannya koperasi-koperasi ini dapat berkembang lebih baik dan siap untuk menghadapi kompetisi bisnis ketika proyek pembangunan bandara terealisasi,” kata Sri Hermintarti.

Dia mengatakan pendampingan dan pembinaan ini diharapkan supaya masyarakat dapat mengelola keuangan dalam pengelolaan usahanya, menciptakan dan mengetahui produk unggulan yang dimiliki, pengembangan usaha secara lebih luas baik pemasaran, produksi maupun kemitraan.

“Selain itu, diharapkan menumbuhkan jiwa entrepreneurship dalam menghadapi kompetisi dengan UMKM pendatang maupun dalam menghadapi AFTA [Asean Free Trade Areas] maupun AEC [ASEAN Economic Community],” katanya.

Advertisement

Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo mengatakan koperasi sebagai soko guru perekonomian Indonesia harus mandiri, kuat secara kelembagaan, mampu berproduksi secara optimal dalam hal ini secara optimal dalam hal ini baik secara kualitas, kuantitas, maupun kreativitas.

Hasto mengatakan Pemkab Kulonprogo juga mendorong dan melakukan pendampingan terhadap UMKM yang bergerak dalam bidang sejenis untuk menjadi koperasi agar memiliki daya saing sekaligus bersinergi dengan pelaku bisnis yang besar dalam menangkap peluang usaha dan peluang kerja menghadapi mega proyek bandara, pelabuhan, pasir besi dan kawasan ekonomi khusus baik bisnis lokal, nasional, maupun internasional.

“Daya saing dalam hal ini terkait beberapa sisi koperasi dan UMKM harus kuat supaya dapat bersaing,” katanya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif