News
Senin, 14 Juli 2014 - 03:42 WIB

PILPRES 2014 : Prabowo Akui Timnya Terancam

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Calon presiden pasangan nomor urut satu Prabowo Subianto menggunakan hak pilihnya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 02, Desa Bojong Koneng, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (9/7/2014). Warga Negara Indonesia yang mempunyai hak pilih mengikuti Pemilu Presiden Tahun 2014 tanggal 9 Juli di seluruh penjuru Tanah Air. (Nurul HIdayat/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA — Calon presiden Koalisi Merah Putih Prabowo Subianto menyesalkan adanya kecaman terhadap lembaga survei quick count yang hasilnya menyatakan kemenangan untuk dirinya bersama Hatta Rajasa dalam penghitungan suara hasil pemungutan suara Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2014, Rabu (9/7/2014).

“Itulah yang kami sesalkan, kenapa harus seperti itu, kenapa harus ada tindakan-tindakan negatif?” tanyanya kepada wartawan di Jakarta, Jumat (11/7/2014).

Advertisement

Dirinya juga mengungkapkan tindakan negatif lain yang diterima timnya, yakni saat pelaksanaan pemungutan suara, saksi dari tim pemenangannya mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan berupa ancaman dan perampasan kotak suara. “Kami juga sesalkan banyak daerah, banyak laporan, banyak saksi-saksi kami yang diancam. Bahkan ada laporan perampasan kotak suara, perampasan formulir C1,” tuturnya.

Purnawirawan jenderal TNI AD itu mengaku tindakan yang merugikan timnya tersebut telah diteruskan kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk diusut. “Data-datanya ada, sudah dilaporkan ke Bawaslu, dan sudah dilaporkan ke Bawaslu, ke polisi,”katanya.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif