Soloraya
Senin, 14 Juli 2014 - 18:51 WIB

GEMPA PACITAN : Warga Klaten Sempat Menduga Gempa dari Merapi

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gempa Pacitan (Istimewa/Twitter)

Solopos.com, KLATEN–Gempa Pacitan sekitar pukul 12.00 WIB, Senin (14/7/2014), juga dirasakan di sejumlah wilayah di Kabupaten Klaten. Bahkan, warga di wilayah lereng Merapi sempat mengira gempa tersebut dari Gunung Merapi.

Seperti yang diungkapkan Camat Kemalang, Bambang Haryoko, saat dihubungi Solopos.com, Senin (14/7/2014). Ia menyatakan meskipun gempa yang dirasakan warga di wilayahnya tidak keras, tetapi warga sempat lari keluar rumah untuk menyelamatkan diri.

Advertisement

“Getarannya memang tidak terlalu keras, tetapi warga sempat keluar rumah untuk menyelamatkan diri. Sebab, mereka mengira gempa itu berasal dari Gunung Merapi. Tapi, sertelah mereka mendapat informasi dari sukarelawan jika Merapi aman dan sumbernya di Pacitan, warga kembali beraktifitas seperti biasa,” katanya.

Warga di wilayah Kecamatan Manisrenggo yang juga berada di lereng Merapi juga merasakan hal serupa. Mereka juga berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri karena mengira gempat itu berasal dari Gunung Merapi.

“Saya yang saat itu berada di lantai 2 juga merasakan gempa kemudian turun dan keluar untuk mencari tempat yang aman. Tadinya, saya mengira gempa itu berasal dari Gunung Merapi, tetapi setelah ada informasi jika sumber gempa dari Pacitan, warga kemudian kembali ke dalam rumah,” tutur Camat Manisrenggo, Wahyudi Martono, Senin.

Advertisement

Kepanikan juga dirasakan warga di wilayah Kecamatan Gantiwarno, daerah tersebut merupakan wilayah dengan kerusakan paling parah akibat gempa bumi 2006 lalu. Menurut Camat Gantiwarno, Dwi Purwanto, saat terjadi gempa pada Senin (14/7), warga berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri. Mereka langsung teringat pada musibah gempa yang merenggut banyak korban pada Mei 2006.

“Masih ada warga yang trauma saat terjadi gempa hari ini [Senin], karena getarannya cukup kencang. Saya lalu meminta agar kepala desa melaporkan dampak kerusakan akibat gempa dan sampai sekarang belum ada laporan kerusakan,” kata Dwi.

Warga Dimita Tak Panik
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Sri Winoto, meminta agar warga tidak panik dalam menyikapi gempa tersebut. Jika masyarakat panik, lanjut dia, malah menambah risiko terjadinya korban saat gempa.

Advertisement

“Berbagai pelatihan dan simulasi dalam menghadapi bencana sudah sering dilakukan di wilayah. Jadi, kami kira masyarakat sudah siap untuk menghadapi bencana yang terjadi di wilayah Klaten. Kami juga sudah berkoordinasi dengan wilayah untuk segera melaporkan ke BPBD jika ada kerusakan bangunan atau korban jiwa,” tuturnya
/

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif