Pialadunia
Senin, 14 Juli 2014 - 12:59 WIB

FINAL PIALA DUNIA 2014 : Messi Hanya Ingin Juara Dunia Bukan Ballon d'Or

Redaksi Solopos.com  /  Mulyanto Utomo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, RIO DE JANEIRO — Kapten Argentina, Lionel Messi, mengakhiri final Piala Dunia 2014 dengan meraih trofi Ballon d’Or pemain terbaik di tangannya, namun piala itu bukanlah yang dia inginkan. Dia cuma ingin menjadi juara dunia, meraih trofi Piala Dunia 2014.

Beberapa saat setelah peluit panjang ditiup di Maracana Stadium, Rio de Janeiro, Senin (14/7/2014) WIB, dengan para pemain Jerman berlonjak-lonjak di lapangan, Messi dipanggil untuk menerima penghargaan Bola Emas sebagai pemain terbaik di Piala Dunia 2014.

Advertisement

Dia seperti menunjukkan derita dengan senyum yang tak bersungguh-sungguh karena kekalahan Argentina pada laga final tersebut membuat dia gagal berada di mimbar pemain hebat sepanjang masa.

“Ini adalah hadiah yang menyedihkan yang saya menangi karena yang kami inginkan adalah mengangkat trofi (Piala Dunia) untuk Argentina,” kata Messi seperti dilansir kantor berita Antara.

Advertisement

“Ini adalah hadiah yang menyedihkan yang saya menangi karena yang kami inginkan adalah mengangkat trofi (Piala Dunia) untuk Argentina,” kata Messi seperti dilansir kantor berita Antara.

Sementara pemain berusia 27 tahun itu telah memenangi hampir semua hal, dan memecahkan segala rekor, dengan Barcelona, namun final Piala Dunia menawarkan kesempatan untuk membuat warisan peninggalannya di dunia olahraga.

Pele, Zinedine Zidane, Ronaldo semuanya mencetak gol penentu kemenangan di final Piala Dunia, sementara Diego Maradona mencetak gol yang membawa gelar juara Piala Dunia 1986.

Advertisement

Itu adalah satu-satunya peluang yang tampak untuk membuat gol, dan kegagalannya untuk memanfaatkan peluang itu akan menambah komentar sebelumnya jika dia bahkan belum mencetak gol di fase knockout.

Messi telah bermain tanpa mencetak gol dalam empat pertandingan terakhir di bawah asuhan Alejandro Sabella. “Ini adalah turnamen yang ketat dan menguras fisik setiap pemain,” kata Sabella. “Dia (Messi) sudah berada di antara para pemain hebat sepanjang massa.”

Dengan 354 gol di 425 pertandingan bersama Barcelona, sebagian besar dari gol-gol itu adalah karya seni, kehebatan Messi tidak bisa dipungkiri, namun seperti yang dia katakan, tidak ada ganti untuk medali pemenang Piala Dunia.

Advertisement

“Saya akan menyerahkan semua catatan pribadi saya untuk menjadi juara dunia,” kata dia kepada tabloid Jerman, Bild, menjelang final.

“Saya lebih memilih untuk memenangi Piala Dunia daripada Ballon d’Or. Sebagai seorang pemain, memenangi Piala Dunia adalah hal terbesar. Itu adalah sesuatu yang anda impikan ketika muda dan impian itu tidak akan pernah pudar,” kata dia.

Bastian Schweinsteiger menjadi pengganggu bagi Messi, dan saat dua kali Messi berhasil menerobos pertahanan di babak pertama, dia tidak bisa diberi celah untuk mengumpan.

Advertisement

Ribuan pendukung Argentina hampir saja merayakan kemenangan pada satu menit di babak kedua ketika Messi mendapat umpan terobos dari Lucas Biglia, namun tembakannya masih melebar ke sisi kanan gawang.

Tendangan bebas dari jarak 30 meter pada injury-time menawarkan peluang bagus namun tembakan Messi masih jauh melayang di atas mistar gawang Manuel Neuer.

Saat Maradona menangis ketika Argentina kalah dari Jerman Barat di Piala Dunia 1990, Messi terpaku mati rasa. Dia akan berusia 31 tahun di Piala Dunia berikutnya dan mungkin tidak akan mendapatkan kesempatan yang lebih baik dari turnamen kali ini. (JIBI/SOLOPOS)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif