SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemungutan suara pemilihan umum (JIBI/Solopos/Antara/Ridhwan Ermalamora Siregar)
Harianjogja.com, KULONPROGO-Pemungutan suara ulang di Kulonprogo yang digelar Minggu (13/7/2014) tidak mempengaruhi hasil perolehan suara terbanyak dalam pemilihan presiden (pilpres).
Data yang dihimpun Harianjogja.com dari beberapa petugas pemilihan kecamatan (PPK), jumlah suara untuk pasangan Jokowi-JK lebih unggul dibandingkan dengan Prabowo-Hatta. Pasangan Prabowo-Hatta meraup suara terbanyak di Kecamatan Nanggulan dan Galur. Sisanya,perolehan suara didominasi oleh Jokowi-JK.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kulonprogo Muh Isnaini mengatakan, pemungutan suara ulang yang dilakukan di dua tempat pemungutan suara (TPS) di Kulonprogo, yakni TPS 3 Pedukuhan Grigak, Desa Giripurwo, Kecamatan Girimulyo dan TPS 11 Pedukuhan Sanggrahan Kidul, Desa Bendungan, Kecamatan Wates tidak berpengaruh secara signifikan dalam perolehan suara kedua pasangan calon presiden.
“Pemungutan suara ulang dimaksudkan untuk menyelenggarakan pilpres sesuai dengan prosedur dan aturan yang benar,” ujarnya, Minggu (13/7/2014).
Penyataan Isnaini terbukti dalam penyelenggaraan pemungutan suara ulang yang terjadi di TPS 11 Bendungan. Pada pilpres 9 Juli, pasangan Jokowi-JK meraih suara terbanyak di lokasi tersebut dengan 118 suara, sementara pasangan Prabowo-Hatta meraih 116 suara.
Sedangkan dalam pemungutan suara ulang, dominasi suara tetap diperoleh pasangan Jokowi-JK dengan 115 suara, sedangkan Prabowo-Hatta mendapat 105 suara. Penurunan tingkat partisipasi pemilih dalam pemungutan suara ulang dinilai Isnaini tidak terlalu menjadi soal, selama tidak mencapai lebih dari 50%.
“Pemungutan suara ulang dilakukan pada hari kerja dan bukan libur seperti pilpres 9 Juli, sehingga wajar jika ada satu dua orang yang tidak bisa hadir,” terang dia.