News
Minggu, 13 Juli 2014 - 13:10 WIB

HASIL PILPRES 2014 : Ini Surat Terbuka Kwik Kian Gie Soal TV One

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Screenshot surat terbuka Kwik Kian Gie ke TV One (plus.google.com)

Solopos.com, SOLO – Media sosial Google Plus pagi ini, Minggu (13/7/2014), riuh berbagi surat terbuka Kwik Kian Gie. Meski belum dapat dikonfirmasi kebenarannya, sejumlah akun yang membagikan percaya surat ini dikirimkan langsung oleh mantan Menteri Koordinator Ekonomi itu.

Akun Andi Junianto Barus membagikan surat terbuka atas nama Kwik Kian Gie, Sabtu (12/7/2014) pukul 01.21 WIB di jejaring sosial, Google Plus. Dalam surat itu Kwik mengemukakan sejumlah pernyataan yang tak sempat terpublikasi.

Advertisement

Surat berjudul SURAT TERBUKA TENTANG KWIK KIAN GIE DAN TV ONE menceritakan detik-detik ketika tokoh senior PDIP itu diundang dalam acara TV One pada 9 Juli 2014.

Berikut isi surat terbuka itu;

Advertisement

Berikut isi surat terbuka itu;

Saya, Kwik Kian Gie sudah sejak berdirinya TV One sudah sering diminta oleh TV One sebagai nara sumber dalam berbagai Talk Show, terutama tentang Perekonomian Indonesia.

Sekitar seminggu sebelum tanggal 9 Juli 2014 saya telah diminta untuk tampil pada acara live pada tanggal 9 Juli 2014 jam 19.00 dengan acara menyampaikan pesan-pesan kepada Presiden Terpilih. Ketika saya tanya siapa semua yang akan diundang, dijawab Bapak Joko Widodo, sambil menjelaskan bhwa TV One baru dalam tahap negosiasi dengan Tim Suksesnya Bapak Jokowi. Saya menyanggupinya.

Advertisement

Tanpa saya duga, oleh moderator/presenter saya diminta memberi komentar tentang Lembaga Survey yang melakukan Quick Count. Secara spontan saya katakan bahwa “Inilah jadinya kalau lembaga survey memainkan dan mengombang-ambingkan opini publik, sehingga menimbulkan saling mengklaim kemenangan jauh sebelum tanggal 22 Juli 2014 yang sudah ditentukan oleh KPU.

Kejengkelan dan ketidak percayaan terhadap Lembaga Survey pernah dikemukakan oleh Ibu Megawati dalam berbagai kesempatan ketika elektabilitas Ibu Megawati dinyatakan jauh lebih rendah dari elektabilitas Bapak Jokowi. Jadi pernyataan saya sejalan dengan sikap dan pernyataan Ketua Umum PDI-P, Ibu Megawati.

Adapun pertanyaan berikutnya adalah murni terntang masalah apa semua yang dihadapi oleh Presiden terpilih dalam waktu 5 tahun mendatang. Seperti dapat dilihat dan didengar oleh para pemirsa ketika itu, saya mengemukakan butir-butir tantang ekonomi tanpa memberikan indikasi ataupun insinuasi siapa Presiden Terpilihnya.

Advertisement

Saya tidak pernah menanggalkan keanggotaan saya dari PDI-P dan sampai saat ini diakui dan dihargai sebagai kader senior. Sampai sore tadi masih ada komunikasi dengan anggota DPP PDI-P.

Adapun tentang penampilan saya sebelumnya di mana saya memberikan keterangan yang sebenarnya tentang penjualan Indosat yang berbeda dengan yang dikatakan oleh Bapak Jokowi dalam debat capres, yaitu bahwa Indosat dijual karena negara dalam kondisi krisis, sehingga pemerintah membutuhkan uang. Bahwa itu tidak benar diketahui oleh Kementerian Keuangan, Bappenas, Bank Dunia, IMF dan Komisi IX DPR RI yang sangat berpekentingan mengetahui APBN kerika itu, yaitu bahwa  APBN sudah berimbang tanpa adanya pemasukan dari penjualan Indosat.

Maka dalam perdebatan dalam sidang kabinet tidak terbicarakan sama sekali tentang kekurangan uang. Laksamana Sukardi selaku Menteri BUMN mengemukakan alasan penjualan serta kengototannya berdasarkan ideologi tidak setuju adanya negara/pemerintah yang ikut campur tangan dalam bisnis satelit.  Seandainya saya tidak menceriterakan hal yang benar, Bapak Jokowi dan seluruh PDI-P akan dianggap melakukan kebohongan publik tanpa ada koreksinya. Dengan koreksi oleh saya yang orang dalam, maka pernyataan Bapak Jokowi yang salah tidak menjadi target cemoohan dan pelecehan sebag “pembohong publik”.

Advertisement

Semoga Surat Terbuka ini dapat memberikan klarifikasi seperlunya.

Kwik Kian Gie

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif