Soloraya
Sabtu, 12 Juli 2014 - 06:12 WIB

PILPRES 2014 : Musisi Indie Label Ramai-Ramai Akhiri Golput

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Gairah meningkatnya partisipasi pemilih pada pemilihan umum presiden (pilpres) 2014, Rabu (9/7) turut menjalar ke kalangan musisi indie label di Kota Bengawan. Mereka yang awalnya memilih menjadi golongan putih (golput), kini untuk kali pertamanya bersemangat menunjukkan preverensi politiknya.

Seperti ditunjukkan musisi balada Guntur T. Cunong. Musisi berusia 40 tahun ini rela pulang ke kampung halamannya di daerah Plesungan, Gondangrejo, Karanganyar, untuk memberikan suaranya. “Momentum pemilu kali ini luar biasa bagi saya yang pernah hidup pada era 1998. Ini saat yang tepat buat saya memilih. Selama 40 tahun dan selalu dapat undangan pemilu, belum pernah saya ikut nyoblos. Tapi untuk pemilu kali ini saya pulang ke daerah asal untuk mencoblos,” kata Cunong, saat dihubungi Solopos.com, Rabu.

Advertisement

Menurut Ketua Rumah Balada Indonesia Chapter Solo ini visi dan misi yang diusung salah satu pasangan capres-cawapres selaras dengan ide yang selama ini ia gembar-gemborkan lewat musik. “Ide Revolusi Mental itu selaras dengan lagu saya Hajar! Indonesia. Di sana saya berbicara soal pluralisme. Pendidikan paling dasar harusnya dimulai dengan pendidikan budi pekerti dan pelajaran ke-bhinneka-an. Karena ini bom waktu yang harus jadi prioritas pemerintah,” jelas lelaki yang bakal menggelar konser tunggal untuk mengampanyekan pluralisme ke sejumlah daerah konflik ini.

Selain Cunong, musisi lain yang juga ikut menyuarakan suaranya adalah Fajar Merah. Pentolan band Merah Bercerita ini juga baru kali pertama menggunakan suaranya. “Baru kali pertama ini aku mau ikut pemilu. Tadi pagi ke TPS dekat rumah. Hari ini [Rabu] orang serumah nyoblos semua,” kata Fajar.

Putra aktivis Wiji Thukul ini mengakui pemilu kali ini memberikannya harapan baru dan menjadi momentum paling tepat untuk meninggalkan golput yang selama ini ia anut. “Saya rasa Indonesia harus diselamatkan dari ancaman masa lalu,” tandasnya.

Advertisement

Berbeda dengan fenomena musisi yang pulang kampung untuk menyumbangkan hak suaranya, pentolan band metalcore Down For Life, Stephanus Adjie, memberikan suaranya di Ibu Kota. Berbekal formulir A5 yang sudah ia siapkan jauh-jauh hari, Adjie mantap memberikan suaranya untuk kali pertama.

“Ini saat yang tepat untuk merayakan pesta demokrasi. Sudah tiga kali pemilu presiden langsung aku golput. Tapi di pemilihan kali ini aku melihat ada figur yang bisa melayani dan memimpin rakyat. Kami tidak sedang mencari penguasa, tapi sedang mencari pelayan rakyat,” ungkapnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif