Soloraya
Sabtu, 12 Juli 2014 - 17:30 WIB

PILPRES 2014: KPU Solo Imbau Kedua Kubu Capres-Cawapres Cooling Down

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua KPU Solo Agus Sulistyo (tengah) menyampaikan imbauan kepada kedua kubu capres-cawapres agar menahan diri untuk menunggu penetapan hasil pilpres 2014 di Kantor KPU Solo, Sabtu (12/7/2014).(JIBI/Solopos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SOLO—Komisi Pemilihan Umum (KPU) Solo mengimbau kepada masyarakat, pendukung, simpatisan, sukarelawan, kader, dan tim pemenangan kedua pasangan calon presiden (capres)-calon wakil presiden (cawapres) agar berama-sama menahan diri dan cooling down sejenak sampai ada ketetapan pemenang pilpres oleh KPU, 22 Juli mendatang.

Imbauan itu disampaikan Ketua KPU Solo, Agus Sulistyo, dalam jumpa pers di Kantor KPU Solo, Sabtu (12/7/2014) siang. Menurut dia, kebenaran hasil survei hendaknya dipahami sebagai kebenaran ilmiah dengan prosedur dan metodologi yang dapat dipertanggungjawabkan dengan logika ilmiah. Hal itu, kata dia, hanya sebagai informasi awal dalam upaya pendidikan politik bagi masyarakat.

Advertisement

“Jangan sampai kebenaran dan logika ilmiah itu justru menjadi klaim rujukan atas realitas politik yang menyesatkan yang berpotensi memantik konflik horizontal di masyarakat. Oleh karenanya, Perhimpunan Lembaga Survei segera mengambil langkah-langkah strategis untuk mengaudit lembaga-lembaga survei itu dari aspek metodologi, pengambilan sampel, sukrelawan (volunteer), sampai sumber dana yang digunakan,” tegas Agus disampingi empat komisioner KPU lainnya.

Dia tidak ingin kepercayaan publik terhadap lembaga survei yang seharusnya bisa mencerdaskan masyarakat, tetapi justru menyesatkan masyarakat. Reaksi munculnya hasil quick account lembaha survei ternyata disikapi serius oleh massa pendukung pasangan capres-cawapres di Solo. Sikap paling terakhir terlihat, kata dia, dengan maraknya pemasangan spanduk berisi klaim kemenangan salah satu pasangan capres-cawapres.

“Kemarin [Jumat], kami bersama-sama tim gabungan sudah menertibkan spanduk-spanduk klaim kemenangan calon Prabowo-Hatta itu yang berpotensi menganggu kondusivitas daerah. Kemudian di malam harinya, Sabtu dinihari, juga muncul laporan adanya pemasangan spanduk dari calon yang berbeda, yakni Jokowi-JK. Kami bersama Panwaslu [Panitia Pengawas Pemilu] berkomitmen untuk mencopot segala spanduk bernada klaim kemenangan pilpres,” tandas Agus.

Advertisement

Dia menegaskan semua bentuk aktivitas apa pun yang mengarah pada klaim kemenangan pasangan calon tertentu dilarang keras karena bisa berdampak pada munculnya kecemburuan sosial dari pendukung pasangan calon lain.
Agus juga menyinggung tahapan pilpres, yakni rekapitulasi perhitungan suara. Dia mengatakan 51 Penitia Pemungutan Suara (PPS) sudah merampungkan rekapitulasi perhitungan suara pilpres di tingkat kelurahan.

“Mulai besok, rekapitulasi di tingkat PPK {Panitia Pemilihan Kecamatan] dimulai. Rekapitulasi dimulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB, yakni dari PPK Serengan, Pasar Kliwon, Jebres, Laweyan, dan Banjarsari,” jelasnya.

Agus juga sudah mengantisipasi ketika terjadi kesalahan data dengan menyiapkan aplikasi data khusus. Dia menerangkan bila ada kesalahan data, aplikasi itu akan mendeteksi dengan warna merah. Ketika ditemukan kasus demikian, KPU wajib membetulkan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif