Soloraya
Sabtu, 12 Juli 2014 - 05:30 WIB

PASAR TRADISIONAL SOLO : Pedagang Pasar Jebres Tolak Pembongkaran Tempat Parkir

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aktivitas di pasar darurat Pasar Ir. Soekarno, Kasemi, 65, menata barang dagangannya, Rabu (4/6/2014).(JIBI/Solopos/Ivan Andimuhtarom)

Solopos.com, SOLO–Sejumlah pedagang Pasar Jebres menolak pembongkaran bangunan tempat parkir di wilayah mereka oleh Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Solo. DPP Solo berencana membongkar bangunan parkir semi permanen tersebut guna dijadikan sebagai lahan penataan atau relokasi sejumlah sembilan pedagang kaki lima (PKL) yang memiliki lapak di depan Stasiun Kereta Api (KA) Jebres.

Sebagai informasi, DPP Solo mengingatkan sembilan PKL di depan Stasiun KA Jebres supaya pindah ke depan pasar Jebres, Sabtu (5/7/2014). Kebijakan tersebut diambil lantaran keberadaan sembilan PKL tersebut mengancam bangunan stasiun yang termasuk bangunan cagar budaya (BCB).

Advertisement

Salah seorang pedagang Pasar Jebres, Cokro, mengatakan pedagang Pasar Jebres membutuhakan  bangunan  parkir sebagai tempat penampungan sementara barang dagangan sebelum dibawa ke kios atau los masing-masing. Selain itu, pedagang merasa PKL lebih diuntungkan jika berada di depan Pasar Jebres.

“Barang dagangan berupa sayuran dan buah rentan terkena hawa panas [matahari]. Bangunan parkir dari atap seng itu bisa melindungi sayur dan buah agar tidak berair dan laku terjual. Selain itu, barang dagangan lain seperti sembako juga tidak baik jika terkena panas. Bangunan parkir jangan sampai dibongkar dan PKL ditata di tempat lain,” kata Cokro saat dijumpai solopos.com di Pasar Jebres, Jumat (11/7/2014).

Cokro mengatakan bangunan parkir tersebut berfungsi juga sebagai daya tarik orang untuk mampir ke Pasar Jebres. Tidak ada tempat lain untuk parkir selain di bawah bangunan serupa tenda tersebut yang lebih aman dan nyaman.

Advertisement

“Pasar Jebres kekurangan tempat khusus parkir. Kami memiliki lahan parkir namun kondisinya hanya seadanya. Pedagang dan pengelola pasar kemudian berinisiatif mendirikan bangunan parkir. Eh malah saat ini mau dibongkar oleh DPP Solo. Apabila bangunan tetap dibongkar, Pasar Jebres tidak lagi memiliki tempat khusus parkir yang mampu menampung dan melindungi kendaraan dari cuaca panas,” ujar Cokro.

Seorang pengelola parkir di Pasar Jebres, Jumari mengatakan pernah melakukan mediasi dengan DPP Solo, Senin (7/7/2014), di kantor pasar guna meminta agar bangunan parkir tidak dibongkar. Saat itu, DPP Solo meminta agar pedagang dan pengelola parkir membuat surat permohonan kepada Kepala DPP Solo secara formal.

“Bangunan parkir sudah puluhan tahun berdiri di depan Pasar Jebres. Saya sendiri sudah bekerja meneruskan pekerjaan bapak saya sebagai tungkang parkir di sini sejak 2006 lalu. Bangunan parkir padahal sudah dapat izin dari Dinashubkominfo bidang Perparkir. Saya menyesalkan jika DPP tetap membongkar bangunan parkir,” imbuh Jumari.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif