Jogja
Kamis, 10 Juli 2014 - 16:40 WIB

PILPRES 2014 : Duh, Sejumlah KPPS di Bantul Terindikasi Tidak Netral

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi rekapitulasi perhitungan suara (JIBI/Dok)

Harianjogja.com, BANTUL– Sejumlah Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kabupaten Bantul terindikasi tidak netral. Dua mengundurkan diri, satu lainnya diberhentikan.

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bantul Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu, Arif Widayanto mengungkapkan, pada Pilpres 9 Juli lalu,
lembaganya mendapat laporan dua KPPS di TPS 7 dan TPS 8 Desa Sabdodadi Bantul mengundurkan diri.

Advertisement

Pengunduran diri kedua petugas penyelenggara Pemilu itu dikarenakan sebelumnya Panitia Pemungutan Suara (PPS) di tingkat desa sudah mengendus rekam jejak ke duanya yang terindikasi tidak netral dalam Pilpres.

“Jadi pada tanggal delapan Juli atau malam tanggal sembilan, itu keduanya masih bertugas jadi KPPS, tapi setelah itu mengundurkan diri,” terang Arif Kamis (10/7/2014).

Kedua KPPS tersebut diindikasi menjadi tim pemenangan pasangan calon presiden dan wakil presiden. Satu orang petugas terduga menjadi tim
pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, satunya lagi menjadi tim sukses Prabowo-Hatta.

Advertisement

“PPS yang mengangkat mereka sebenarnya belum sempat mengklarifikasi tapi mereka sudah mengundurkan diri tapi tidak disertai surat resmi,” ujarnya.

KPU kini tengah mendalami kasus KPPS di Desa Sabdodai tersebut. Guna mencermati apakah ke duanya masih berhak menerima hak mereka seperti honor KPPS atau tidak.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif