Jogja
Kamis, 10 Juli 2014 - 06:30 WIB

Pantauan Peredaran Daging di Bantul, Ini Hasilnya

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pedagang daging di pasar (JIBI/Harian Jogja/Bisnis Indonesia)

Harianjogja.com, BANTUL- Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, sampai sekarang belum menemukan adanya daging yang mengandung kadar air tinggi atau daging gelonggongan yang dijual di pasar tradisional setempat.

“Dari beberapa kali sidak [inspeksi mendadak] di sejumlah pasar tradisional, sampai saat ini belum ditemukan adanya daging gelonggongan, mudah-mudahan memang tidak ada,” kata Kepala Bidang Perdagangan Disperindagkop Bantul Sahadi, Selasa (8/7/2014).

Advertisement

Menurut dia, selama Ramadan ini pihaknya telah melakukan dua kali sidak bersama tim gabungan dinas terkait terhadap peredaran makanan tidak layak konsumsi di pasar tradisional di daerah ini, termasuk sidak yang dilakukan pada Selasa (8/7/2014).

Akan tetapi, kata dia tidak ditemukan peredaran daging dari hewan ternak terutama sapi yang sebelum proses penyembelihan digelonggong dengan air, sehingga menghasilkan daging yang lebih berat demi keuntungan sepihak dan merugikan pembeli.

“Namun, kami imbau masyarakat tetap mewaspadai daging gelonggongan, pembeli bisa lebih cermat ketika memilih sebelum membeli daging, secara intensif kami juga akan melakukan pengawasan di pasar-pasar,” katanya.

Advertisement

Sementara itu, terkait dengan harga daging sapi, menurut dia berdasarkan pantauan petugas pekan ini rata-rata sebesar Rp100.000 per kilogram, harga tersebut menurutnya stabil tinggi sejak beberapa pekan lalu yang sempat Rp98.000 per kilogram.

Sementara itu, ia mengatakan harga sejumlah komoditas lainnya pekan ini stabil dibanding pekan lalu, seperti beras jenis IR berada pada kisaran Rp8.500 per kilogram, sedangkan harga daging ayam juga stabil pada kisaran Rp28.000 per kilogram.

“Sedangkan cabai rawit hijau, terjadi kenaikan selama sepekan terakhir dari Rp6.000 menjadi Rp14.000 per kilogram, kemudian cabai merah juga naik dari Rp15.000 menjadi Rp20.000 per kilogram,” kata Sahadi.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif