SOLOPOS.COM - Ibunda Jokowi Sudjiatmi Notomihardjo, 72, memasukkan surat suara seusai pencoblosan di TPS 22 Manahan, Solo, Rabu (9/7/2014). Beliau diantar keluarganya untuk melakukan pencoblosan dari rumahnya di Sumber, Banjarsari. (Ardhiansyah I/JIBI/Solopos)
Solopos.com, SOLO–Setelah pemenangan Joko Widodo (Jokowi) dalam pemilihan presiden (pilpres) 2014 versi hitung cepat atau quick count, keamanan diperketat di rumah ibunda Jokowi, Sujiatmi, Rabu (9/7/2014).
Berdasarkan pantauan Solopos.com, Rabu pada pukul 16.00 sore, personel tambahan berjaga di jalan sekitar rumah Sujiatmi di Jalan Pleret Raya, Sumber, Banjarsari. Dua personel Brimob menjaga di setiap jalan menuju rumah kediaman ibunda Jokowi.
Selain rumah, Anggota keamanan juga menjaga aset Jokowi yang lain seperti Gedung Graha Saba, Bangunan Chilli Pari Katering, serta rumah istri Jokowi.
Kakak Sujiatmi, Anto, yang bertugas berkoordinasi dengan anggota keamanan, mengatakan, selain rumah keluarga Jokowi dan Ibunda Jokowi, bangunan lain milik Jokowi pun ikut dijaga. “Aset lain selain rumah pun dijaga,” kata Anto.
Sebelum hasil pilpres versi hitung cepat ditampilkan di layar kaca, pengamanan tidak begitu ketat.
“Meskipun ada anggota keamanan yang berjaga, mereka tidak berpakaian dinas,” ucap Anto. Anggota keamanan, menurut Anto, telah berjaga satu bulan sebelum pilpres dihelat.
“Prosedurnya empat orang menetap di dalam rumah atau sekitar, yang lain hanya berpatroli saja mengitari kediaman dan aset Jokowi,” kata pria berkacamata itu.
Total anggota keamanan yang berjaga di rumah ibunda dan aset Jokowi berjumlah 12 orang. Keluarga Jokowi sendiri tidak memakai pengawal pribadi.
Tidak hanya personel keamanan, warga sekitar pun mengaku selama agenda kampanye hingga pilpres sembilan Juli kemarin, turut menjaga rumah ibunda Jokowi.