Soloraya
Selasa, 8 Juli 2014 - 15:48 WIB

KEBAKARAN DI WONOGIRI : Ditinggal Tunggui Istri Sakit, Rumah Ludes Terbakar

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sekretaris PMI Cabang Wonogiri, Annajib Thohari (dua dari kiri) menyerahkan bantuan uang, perlengkapan mandi dan makan kepada pemilik rumah terbakara, Tijan, 60, warga Dusun Gondangkurun RT 001/RW 003, Desa Wonoharjo, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri, Selasa (8/7/2014).(JIBI/Solopos/Trianto Hery Suryono)

Solopos.com, WONOGIRI–Peristiwa kebakaran menimpa rumah Tijan, 60, warga Dusun Gondangkurun, Desa Wonoharjo, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri. Si jago merah melalap habis atap rumah sehingga tinggal kerangka. Kebakaran terjadi saat pemilik rumah menunggui istrinya yang sakit di rumah mertua. Tak ada korban jiwa dalam kejadian yang berlangsung, Senin (7/7/2014) sekitar pukul 21.30 WIB.

Hasil bumi yang disimpan di rumah, seperti kacang tanah dan padi hangus. Kerugian ditaksir senilai Rp50 juta. Pengurus PMI Cabang Wonogiri, Selasa (8/7/2014) menyerahkan bantuan berupa uang, perlengkapan mandi dan makan kepada korban Tijan. Penyerahan bantuan dilakukan Sekretaris PMI Cabang Wonogiri, Annajib Thohari di bawah puing-puing bangunan rumah yang terbakar.

Advertisement

Pemilik rumah, Tijan, bercerita, dirinya hanya hidup berdua dengan istri. “Saya menunggui istri yang sakit di rumah mertua sehingga rumah dalam kondisi kosong. Saya melihat api membakar atap rumah dengan cepat,” ujarnya.

Rumah korban dengan rumah mertua berjarak sekitar 100 meter. Melihat api berkobar, korban hanya bisa termenung sembari berlari tanpa tujuan. Warga yang melihat kobaran api bergegas memadamkan dengan peralatan seadanya. “Api cepat membakar rumah. Sekitar 10 menit atap rumah dan isi rumah sudah habis terbakar. Padahal tidak ada angin namun nyala api cepat membesar dan merambat,” ujar Ketua RT 001/RW 003, Mitro Wiryanto.

Menurutnya, warga melakukan isolasi agar api tidak merambat bangunan rumah bagian belakang. Diduga api berasal dari hubungan arus pendek listrik atau korsleting. “Nyala api diketahui sekitar pukul 21.00 WIB. Warga yang bermain di luar rumah mendengar suara krotokkk-krotokkk dan melihat api dari kabel listrik di atas dak rumah.”

Advertisement

Ditambahkan oleh tokoh pemuda setempat, Nardi, warga yang bergotong-royong memadamkan api memangkas kayu yang menghubungkan ruang terbakar dengan ruang gudang dan dapur. “Jika api tidak diisolasi, api membakar bangunan gudang dan dapur yang berisi tumpukan kayu dan gebyog kayu ukir.”

Mobil kebakaran milik Pemkab Wonogiri yang datang ke lokasi sudah dalam kondisi padam. Korban beserta istrinya untuk sementara tinggal di rumah mertuanya. Sekretaris PMI Cabang Wonogiri, berharap bantuan yang diberikan bisa meringankan beban korban. “Paling tidak kebutuhan mandi dalam waktu dekat sudah tidak kerepotan karena ada ember dan perlengkapan mandi.”

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif