News
Minggu, 6 Juli 2014 - 09:40 WIB

PPDB 2014 : Orang Tua Dinilai Terlalu Pede

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi para Orang Tua calon Siswa Mencermati Pengumuman PPDB 2014. (Dok Solopos)

Harianjogja.com, JOGJA – Meski telah diimbau untuk memerhatikan daftar nilai ujian sekolah terendah dan tertinggi, tak sedikit wali murid yang mendaftarkan siswa ke sekolah tertentu, tanpa mempertimbangkan nilai yang dimiliki berada di bawah standar nilai terendah. Memasuki hari terakhir Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMP dengan Sistem Real Time Online (RTO), Sabtu (5/7/2014), banyak orangtua yang harus mencabut nilai dari sekolah favorit. Sekolah menilai beberapa wali murid terlalu percaya diri dengan nilai anaknya.

Hal tersebut terlihat di SMPN 15 dan SMPN 5 Jogja. Akibatnya, keputusan mengundurkan diri dari sekolah pilihan, masih tinggi. Di SMPN 15, hingga pukul 12.30 WIB, terakhir verifikasi total ada 108 siswa yang mengundurkan diri dari PPDB sekolah tersebut.

Advertisement

“Saya prediksi, yang paling rendah itu 25,00. Tapi ternyata, ada yang nilainya 20,00 atau sekitar 21,00 mendaftar ke sini [SMP N 15]. Ya mau tidak mau, karena sudah sistem, mereka tidak dapat diterima,” ujar Subandiyo, Kepala SMP N 15, Sabtu.

Seharusnya, kata dia, wali murid bisa lebih teliti lagi untuk dapat melihat prediksi nilai di sekolah yang dituju. Jangan jumawa dengan perolehan nilai anak.

“Ada yang nilainya 24 koma sekian, di sekolah dasar asal, nilai dia yang tertinggi. Lalu mendaftar kemari. Merasa sudah bagus, ternyata di sini, nilai terendah justru 25,00. Kan tergeser juga,” lanjut Subandiyo.

Advertisement

Keadaan tidak jauh berbeda di SMPN 5 Jogja. Dengan nilai terendah 28,15, masih ada wali murid yang mendaftarkan anaknya ke sekolah tersebut, dengan membawa nilai di bawah 28,15.

“Itu namanya idealis. Ya otomatis sudah tergeser dan harus mengambil pilihan lain. Tapi kejadian seperti ini tidak banyak. Malah sempat saya temui wali murid yang mendaftarkan anaknya dengan sangat idealis, yakni ke SMPN 5, SMPN 8, dan SMPN 1. Makanya tadi saya juga sempat menyarankan resep aman, minimal memprediksi bahwa nilai terendah sekolah tersebut pada 2013, naik satu angka pada 2014,” ungkap Edy Riyanto, Waka Hubungan Masyarakat SMPN 5, ditemui terpisah.

Di SMPN 5 sendiri, kuota bagi calon peserta didik yang berasal dari luar kota, sebanyak 63 siswa, telah terpenuhi dengan nilai terendah 29,75.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif