SOLOPOS.COM - Ilustrasi penerimaan peserta didik baru. (JIBI/Harian Jogja)
Harianjogja.com, BANTUL—Pendaftaran siswa baru tingkat sekolah menengah atas melalui sistem online turut menghapus kabar adanya siswa titipan yang kerap terjadi setiap ajaran baru. Sistem online juga menghindari berjubelnya warga di sekolah-sekolah.
Proses pendaftaran melalui sistem online SMA pada Kamis (3/7/2014) memasuki tahap akhir berupa pengembalian berkas pendaftaran oleh calon siswa baru ke sekolah-sekolah. Data-data dalam berkas tersebut selanjutnya akan dimasukkan ke dalam komputer melalui sistem online.
Kendati belum memasuki masa pengumuman penerimaan siswa, para pendaftar sudah dapat memantau kemungkinan mereka diterima atau tidak di sekolah bersangkutan melalui internet yang dapat diakses di mana pun dan kapan pun.
Sistem baru itu mengubah suasana penerimaan siswa baru terutama di 19 SMA Negeri di Bantul yang menyelenggarakan pendaftaran online. Di SMAN 2 Bantul misalnya, suasana sekolah itu justru terlihat sepi.
Tidak ada lagi siswa atau orangtua siswa yang berjubel di loket pendaftaran seperti tahun-tahun sebelumnya. Hanya ada sejumlah calon siswa SMA yang ada di sekolah tersebut serta sejumlah operator yang tengah sibuk memasukkan data ke komputer.
Kepala SMAN 2 Bantul Isdarmoko mengungkapkan selain lebih efisien bagi siswa, sekolah maupun orangtua, sistem ini menghapus adanya kabar maupun parktek siswa titipan yang kerap terjadi di Bantul setiap ajaran baru.
“Dahulu kan biasanya ada kabar siswa titipan pejabat. Sekarang sudah tidak bisa. Semua orang dapat memantau di internet siapa saja yang dapat lolos di sekolah A atau B dan nilainya berapa,” ucapnya, kemarin.
Kendala yang dihadapi hanya persoalan teknis seperti lambatnya koneksi internet di waktu-waktu tertentu. Namun, sejauh ini kendala tersebut dapat diselesaikan.
SMAN 2 Bantul tahun ini menerima 220 siswa reguler serta 24 siswa miskin dan 30 siswa luar daerah yang mendaftar lewat sistem online.