Soloraya
Jumat, 4 Juli 2014 - 07:51 WIB

FLU BURUNG WONOGIRI : Ratusan Unggas Mati, 2 Anak di Ngadirojo Suspect ILI

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi flu burung (kemeninfo.go.id)

Solopos.com, WONOGIRI–Ratusan unggas di Lingkungan Jatituwo RT 002/RW 012, Kelurahan Kasihan, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri awal Juli ini mati. Hasil rapid test terhadap bangkai ayam oleh tim kesehatan hewan Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan (Nakperla) Wonogiri menunjukkan positif bahwa ayam mati karena virus avian influenza (AI).

Terkait dengan kondisi itu, dua anak di sekitar lokasi juga ditemukan panas. Informasi yang dihimpun Solopos.com, Kamis (3/7/2014), dua anak itu berinisial I, 12 dan S, 4,5. Tubuh kedua anak itu menderitas panas dan gejalanya seperti suspect ILI (Influenza Like Illness). Seorang dari dua anak itu, Rabu dikabarkan dibawa ke Puskesmas Ngadirojo dan disarankan dirujuk ke rumah sakit namun tidak jadi.

Advertisement

Sedangkan, ratusan unggas mati itu terdiri dari itik dan ayam. Ratusan unggas itu milik dua orang, yakni Sugeng, pemilik itik dan Suradi, pemilik ayam. Sugeng memiliki itik sekitar 400 ekor namun mati secara berurutan sebanyak 390 ekor dan Suradi mempunyai 75 ekor ayam dan mati sejumlah 65 ekor.

Itik yang mati sudah tidak ada bangkai sehingga tidak bisa dilakukan rapid test sedangkan bangkai ayam yang mati menunjukkan positif AI setelah dilakukan rapid tes. Sementara itu, Kabid Kesehatan Hewan Dinas Nakperla Wonogiri, Surip Surono ditemui di kantornya, membenarkan kematian ratusan unggas tersebut. “Hasil rapid test bangkai ayam menunjukkan positif terserang virus AI sementara untuk itik tidak ada bangkai. Namun, melihat gejala yang diceritakan pemilik dan warga sangat mungkin kematian itik juga akibat virus AI.”

Surip mewakili Kadinas Nakperla Wonogiri, Rullu Pramono menjelaskan, Kamis, petugas terkait mengadakan sosialisasi di tempat kematian unggas. “PE dilakukan Selasa. Semua unggas diminta dikandangkan dan dilakukan penyemprotan disinfektan di lingkungan unggas yang mati.”

Advertisement

Surip menegaskan, Kasihan masuk desa/kelurahan endemis AI. Pasalnya, pada 29 April lalu pernah ada 173 ayam mati dengan hasil positif terjangkit virus AI. Terpisah, Kepala Puskesmas Ngadirojo, Harnanto saat mengonfirmasi mengatakan pihaknya tidak berwenang memberikan pernyataan. “Apakah saya berwenang memberi pernyataan ya? Saat penyelidikan epidemiologi (PE) memang ditemukan unggas mati dan dua anak menderita panas.”

Apakah ada anak yang dirawat di puskesmas? Harnanto mengatakan, bahwa pasien dari Jatituwo, Kasihan dirujuk ke rumah sakit jika kondisi tubuhnya belum membaik. Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Wonogiri, Widodo, ditemui usia mengikuti rapat badan anggaran di Gedung DPRD Wonogiri membenarkan dua anak di Lingkungan Jatituwo RT 002/RW 012, Kelurahan Kasihan, Kecamatan Ngadirojo, Wonogiri terkena suspect Influenza Like Illness (ILI). Dia meminta petugas Puskesmas Ngadirojo melakukan pemantauan selama dua pekan ke depan.

“Tim medis Puskesmas Ngadirojo sudah diminta melakukan pemantauan perkembangan kesehatan dua anak yang suspect ILI. Jika panas tubuh tak segera turun segera dilakukan tindakan dan dirujuk ke rumah sakit,” ujarnya.

Advertisement

Menurutnya, keberadaan dua anak tersebut perlu diwaspadai agar penularan virus Avian Influenza (AI) tidak menjalar pada manusia. “Persentase sembuh bagi manusia yang terkena virus AI kecil. Untuk itu, gejala terhadap manusia perlu diwaspadai agar tidka berkembang ke manusia. Intensitas pengawasan ditingkatkan. Setiap hari meski ada informasi mengenai perkembangan kondisi tubuh pasien.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif