News
Kamis, 3 Juli 2014 - 06:20 WIB

Kurikulum 2013 Butuh Sosialisasi Lebih Lanjut

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Bersamaan dengan dimulainya tahun ajaran baru 2014-2015, kurikulum 2013 kembali diterapkan. Meski 11 SD di Kabupaten Gunungkidul telah menjadi percontohan pelaksanaan kurikulum tersebut, sosialisasi lebih lanjut tetap dibutuhkan.

Kepala Sekolah SD Negeri I Wonosari, Dwi Rukmi Endang mengatakan sejak tahun ajaran 2013-2014, sekolahnya menjadi salah satu sekolah yang menjadi percontohan pelaksanaan kurikulum 2013. Sistem pendidikan ini baru diterapkan untuk kelas 1 dan kelas 4. Meski demikian, mulai tahun ini, jumlah kelas yang menerapkan kurikulum baru bertambah. Pasalnya, kecuali kelas 3 dan kelas 6, seluruh kelas akan menerapkannya.

Advertisement

Menurut dia, banyak sekali perubahan-perubahan terkait metode pembelajaran dalam kurikulum 2013. Salah satunya, mata pelajaraan tak lagi menjadi hal utama. Pembelajaran lebih difokuskan pada kegiatan tematik. Dimana, dalam kegiatan tersebut sudah mencakup beberapa mata pelajaran.

“Jelas beda, wong dari penerimaan rapot juga berbeda. Kalau dulu berbentuk nilai, maka mulai saat ini akan berbentuk laporan dengan narasi,” ungkapnya.

Endang menjelaskan, dalam kurikulum baru ini lebih mengedepankan pada minat dan bakat yang dimiliki oleh seorang siswa. karena, pembelajaran yang diberikan bukan hanya berpatok pada mata pelajaran, tapi lebih kepada tema-tema yang ada di sekitar masyarkat. Meski demikian, dari percontohan yang dilakukan selama setahun belakang, pelaksanaan kurikulum baru masih butuh sosialisasi. Pasalnya, banyak orang tua murid yang belum mengetahui akan penerapan metode pengajaran baru tersebut.

Advertisement

Kepala Bidang Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Gunungkidul, Sri Andari mengakui bila metode pembelajaran didasarkan pada isi materi yang diambil dari kebutuhan yang berkembang di masyarakat. Apalagi, penerapannya juga berdasarkan pada perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan. Demi menyambut penerpan kurikulum
baru, hampir seluruh guru sekolah dasar di Gunungkidul telah mendapatkan pendidikan dan pelatihan untuk metode pembelajaran kurikulum 2013. Adapun jumlahnya, 2295 tenaga pengajar mendapatkan pelatihan pada 19-27 Juni lalu.

“Berhubung kelas 3 dan kelas 6 belum menerapkan kurikulum ini, maka masih ada 955 guru yang mendapatkan diklat tersebut. rencananya, kedua kelas itu baru akan menerapkan di tahun depan,” papar Andari.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif