News
Rabu, 2 Juli 2014 - 03:10 WIB

Ssstt! Patung Suro dan Boyo Kini Juga Ada Di Korea

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SURABAYA — Patung ikan Suro dan Boyo (buaya), lambang Kota Surabaya ternyata kini bisa dijumpai di Kota Busan, Korea Selatan. Monumen Suro dan Boyo itu sudah bertengger di Taman Kota di Kawasan Busan Indonesia Centre (BIC), yang lokasinya berada di Jl. Surabaya, Busan.

Nama Surabaya pun juga dipakai sebagai nama jalan di Kota Busan tersebut, hal itu menandakan persabahatan yang kental antar kedua kota di dua negara. Keberadaan patung Suro dan Boyo di Korea Selatan itu pun telah diluncurkan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, pada Selasa (1/7/2014).

Advertisement

“Peresmian patung lambang Surabaya di Busan ini semakin melengkapi hubungan kemitraan atau sistercity selama ini. Semoga ke depan hubungan kerjasama bisa semakin erat dan sinergi sehingga membawa dampak positif bagi masyarakat,” kata Risma dalam siaran pers yang diterima Bisnis/JIBI, Selasa (1/7/2014).

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya, Wiwiek Widayati, menerangkan monumen suro dan boyo yang kini dipajang di Busan merupakan karya seniman lokal Kota Pahlawan bernama Agung Tato.

Patung tersebut berbahan perunggu dengan dimensi tinggi 2,6 meter serta diameter lingkaran patung 0,75 meter. Rangkaian vertikal patung itu diletakkan di atas tatakan bundar berdiameter 3 meter. “Seluruh proses pengerjaan patung itu dilakukan di Surabaya. Setelah jadi baru dikirim ke Busan,” ujarnya.

Advertisement

Sementara itu, Kabag Kerjasama, Ifron Hady Susanto, menerangkan bahwa sejak hubungan kerjasama kedua kota terjalin pada 1994, telah banyak manfaat yang dirasakan. Selama ini, kerjasama terealisasi di berbagai bidang di antaranya budaya, pendidikan, ekonomi hingga fashion.

“Surabaya maupun Busan sama-sama aktif mengirim delegasi seniman secara rutin. Busan tiap tahun selalu mengikuti Cross Culture Festival (CCF) yang diselenggarakan Pemkot Surabaya. Begitu pula Surabaya yang mengirim seniman untuk mengikuti event serupa di Korsel bertajuk Global Gathering,” tuturnya.

Di sektor pendidikan, Pemkot Surabaya mulai rajin mengirimkan tenaga guru untuk belajar di Busan. Tahun lalu, pemkot mengirimkan 40 guru dan kepala sekolah untuk studi banding di sekolah-sekolah. Tahun ini rencananya 70 tenaga pengajar juga diberangkatkan kembali ke Busan.

Advertisement

Di sektor formal, kerjasama juga merambah bidang fesyen kreatif. Beberapa waktu lalu, rombongan delegasi fesyen asal Busan berkunjung ke Surabaya. Mereka tertarik mengkolaborasikan desain batik khas Surabaya dengan mode terkini di Korea. Sentuhan unsur Surabaya juga akan menyentuh fesyen Korea yang memang kini tengah booming di kalangan muda-mudi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif