Soloraya
Rabu, 2 Juli 2014 - 03:27 WIB

PPDB 2014 : Sekolah di Sukoharjo Belum Penuhi Kuota

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi penerimaan siswa baru (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SUKOHARJO--Sejumlah sekolah negeri dan swasta tingkat SMP/SMA/SMK di Sukoharjo masih saling berebut siswa. Sebab hingga hari kedua pelaksanaan penerimaan peserta didik baru (PPBD) manual sekolah-sekolah itu belum bisa memenuhi kuota yang mereka patok.

Dengan demikian daya tampung yang mereka sediakan belum terpenuhi. “Sampai saat ini belum ada laporan masuk sekolah yang telah memenuhi kuota. Karena itu sekolah negeri dan swasta yang kemarin kekurangan murid masih belum biasa memenuhi kuota yang mereka tetapkan,” ungkap Kabid SMP/SMA/SMK Disdik Sukoharjo, Dwi Atmojo Heri ketika ditemui wartawan di ruang kerjanya, Selasa (1/7/2014).

Advertisement

Seperti diwartakan sebelumnya sebanyak 40 dari 66 sekolah SMP/MTs negeri dan swasta masih kekurangan murid. Rinciannya untuk SMP Negeri sebanyak 16 sekolah, MTs negeri 2 sekolah dan MTs swasta 22 sekolah. Kekurangan murid juga terjadi di SMA/MA dan SMK negeri dan swasta. Di antaranya terjadi di SMA/SMK.

Lebih lanjut Heri mengatakan terkait persoalan tersebut pihaknya memberi kesempatan sekolah membuka penerimaan siswa hingga Sabtu (12/7). Diharapkan waktu cukup panjang tersebut bisa memenuhi kuota yang mereka patok.

Dia mencontohkan di SMKN 5 Sukoharjo dari tiga jurusan masih ada satu yang belum terpenuhi kuotanya. Jurusan teknik pemeliharaan mekanik industri dari kuota 72 siswa baru ada 63 siswa yang mendaftar.

Advertisement

Sedangkan jurusan teknik ototronik sudah terpenuhi kuotanya sebanyak 72 siswa. Demikian pula jurusan teknik komputer dan jaringan juga sudah terpenuhi kuotanya sebanyak 72 siswa.

Dia menjelaskan sekolah di daerah pinggiran dinilai sering kesulitan memenuhi kuota siswa baru, karena beberapa sebab. Di antaranya karena suplai lulusan siswa di sekolah tingkat bawah yang kecil.

“Untuk SMP masih banyak sekolah negeri dan swasta sulit memenuhi kuota karena jumlah lulusan SD tidak sebanding dengan daya tampung yang disediakan. Karena itu kalau nanti sampai PPDB manual tahap dua ditutup ternyata sekolah tidak bisa memenuhi kuota, kegiatan belajar mengajar tetap dijalankan,” kata dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif