Jateng
Rabu, 2 Juli 2014 - 09:44 WIB

PILRES 2014 : Ribuan Buruh Rokok Kudus Ancam Boikot Pilres. Ada Apa?

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Harianjogja.com, Semarang – Ribuan buruh yang bekerja di sejumlah perusahaan rokok kretek di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mengancam memboikot Pemilu Presiden, 9 Juli 2014, karena tidak setuju dengan pemerintah yang mewajibkan pencantuman gambar seram akibat merokok pada semua kemasan rokok yang beredar.

“Ada sekitar 3.200 buruh rokok dari 31 perusahaan rokok kretek di Kudus yang akan memboikot pemilu presiden mendatang,” kata Ketua Komunitas Perusahaan Rokok Kudus Rusdi Rahman di Semarang, Selasa (1/7/2014).

Advertisement

Hal tersebut diungkapkan Rusdi usai melakukan pertemuan dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di ruang kerja gubernur. Menurut dia, pemboikotan pelaksanaan Pemilu Presiden, 9 Juli 2014, akan dilakukan para buruh rokok jika pemerintah tetap memberlakukan ketentuan memasang gambar seram atau Pictorial Health Warning (PHW) di bungkus rokok sesuai ketentuan
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2013.

Ia menjelaskan pemasangan gambar seram akibat merokok pada bungkus rokok itu, akan menaikkan biaya produksi sebesar 68 persen sehingga memberatkan industri rokok kretek menengah ke bawah.

“Adanya gambar seram di bungkus dikhawatirkan juga dapat menurunkan penjualan rokok dan hal itu akan mematikan puluhan industri rokok kretek menengah ke bawah di Kudus sehingga menyebabkan ribuan buruh rokok kehilangan pekerjaan,” ujarnya.

Advertisement

Selain itu, kata dia, jika melanggar Permenkes Nomor 28/2013 maka perusahaan rokok terancam mendapat sanksi hukuman lima tahun penjara dan denda Rp500 juta.

“Oleh karena itu, pada Senin pekan depan akan menggelar demonstrasi dengan menutup jalan pantai utara di Kudus, Pati, dan Jepara dan pada aksi tersebut kami juga akan mendeklarasikan pemboikotan pelaksanaan pilpres,” katanya.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang ditemui pada kesempatan terpisah mengharapkan ribuan buruh rokok di Kudus tidak memboikot pelaksanaan Pemilu Presiden, 9 Juli 2014, apapun alasannya.

Advertisement

“Saya juga mengharapkan Menteri Kesehatan bersedia menemui para buruh untuk mengetahui kondisi riil di lapangan,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif