News
Rabu, 2 Juli 2014 - 18:09 WIB

PERMASALAHAN IMIGRASI :Salah Gunakan Paspor, Sergey Litvinov Dideportasi

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sergei Litvinov memberikan keterangan kepada wartawan di halaman Kantor Imigrasi Kelas I Surakarta sebelum dipulangkan ke Rusia, Rabu (2/7). Eks pemain asing PSLS Lhokseumawe tersebut dideportasi karena menyalahgunakan izin paspor. (JIBI/Solopos/Shoqib Angriawan)

Solopos.com, SOLO–Eks pemain PSLS Lhokseumawe, Sergei Litvinov, dideportasi ke negara asalnya di Rusia, Rabu (2/7/2014) siang. Kantor Imigrasi Kelas I Surakarta terpaksa mendepak pemain bola yang juga pernah jadi penjual jus itu dari Solo karena menyalahgunakan izin paspor.

Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Surakarta, Djarot Sutrisno, mengatakan setidaknya ada tiga hal yang membuat Sergey dideportasi. Pertama, Sergey terbukti melanggar izin keimigrasian karena izin yang dia gunakan adalah izin kunjungan ke Indonesia. Sedangkan, kenyataannya Sergei malah berprofesi sebagai pemain bola dan penjual jus.

Advertisement

Kedua, izin Sergei telah overstay selama setahun di Indonesia. Padahal, izin tinggal kunjungan hanya berlaku sampai 30 hari. “Ketiga, yang bersangkutan (Sergei) tidak memberikan asas manfaat kepada negara di mana dia tinggal yakni di Indonesia. Dalam hal ini, kebijakan tinggal orang asing di Indonesia adalah yang bisa memberikan manfaat kepada negara Indonesia,” tegas Djarot dalam jumpa pers di aula kantor setempat, Rabu.

Lebih lanjut, Djarot mengatakan izin tinggal Sergei tersebut terbongkar kala warga asing itu tampil di sejumlah media massa. Saat itu Sergei menjadi sorotan media massa karena belum mendapatkan gaji senilai Rp124 juta belum dibayar oleh mantan klubnya.
Kantor Imigrasi Kelas I Surakarta pun melakukan penelusuran dan membongkar bahwa ada yang tdak beres dengan izin tinggal Sergei. Sergei akhirnya ditahan Kantor Imigrasi Kelas I Surakarta beberapa hari lalu dan dideportasi pada Rabu kemarin.

Sementara, Sergei Litvinov mengaku bahwa paspor yang dia gunakan adalah izin kunjungan. Dia tampak tegar menghadapi masalah tersebut.

Advertisement

Dia mengatakan tidak masalah jika dirinya harus dideportasi ke negara asalnya. Apalagi, dirinya sudah tidak memiliki apa-apa di Indonesia.

Dia mengatakan kasus tunggakan gaji yang dia alami membuatnya trauma terhadap sepak bola di Indonesia. “Saya memang harus keluar dan mungkin akan kembali, tetapi bukan di sepak bola di sini,” ujarnya kepada wartawan di lokasi, Rabu.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif