Soloraya
Rabu, 2 Juli 2014 - 07:51 WIB

PENEMUAN BAYI KLATEN : Bayi di dalam Kardus Dibuang di Klepu

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bayi laki-laki tanpa identitas dirawat di RS PKU Muhammadiyah, Selasa (1/7/2014). Bayi tersebut sebelumnya ditemukan di dalam kardus di depan rumah warga di Dukuh Besole, Klepu Ceper. (Chrisna Chanis C/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KLATEN—Penemuan bayi laki-laki menghebohkan warga Dukuh Besole, Klepu, Kecamatan Ceper, Klaten, Selasa (1/7/2014). Bayi yang diperkirakan masih berumur dua hari itu ditemukan di dalam kardus di depan rumah Fatimah Ariani, 71, warga Besole RT 1/RW 7 Klepu, Ceper.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, bayi ditemukan saat Fatimah sedang membaca koran di rumah sekitar pukul 14.00 WIB. Melihat kardus yang mencurigakan di depan rumah, dirinya langsung mengecek benda tersebut.

Advertisement

Fatimah kaget setelah melihat kardus ternyata berisi seorang bayi. Saat ditemukan, bayi tersebut dalam kondisi pucat. Sekitar kelopak matanya berwarna kebiruan. Plasenta atau tali pusar juga masih menjulur dari perut bayi.

Di dalam kardus, dua guling mungil dan satu bantal berwarna kuning tampak menemani bayi itu. Bayi seberat 2,6 kg dengan tinggi 47 cm ini tampak kedinginan meski telah memakai selimut dan topi bayi.

“Saat ditemukan kondisinya hipotermia. Mukanya pucat,” ujar Nanik, seorang perawat pelaksana Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah Delanggu, saat ditemui Solopos.com di RS setempat, Selasa sore.

Advertisement

Nanik mengatakan bayi malang tersebut langsung dirujuk ke PKU setelah saksi melaporkan kejadian ke Polsek Ceper. Meski ditemukan dalam kondisi pucat, Nanik menyimpulkan secara umum kondisi bayi sehat. Hanya, ia mengakui bayi lumayan rewel saat dirawat di RS.

“Hampir setengah jam sekali nangis. Setelah diberi susu baru diam. Bayi umur segitu memang sangat membutuhkan susu ibu,” terangnya.

Bapak Asuh

Advertisement

Kapolsek Ceper, AKP Sugeng Handoko, mengatakan pihaknya langsung berkoordinasi dengan Polsek Delanggu dan RS PKU Delanggu sesaat setelah penemuan. Saat ini tim sedang melakukan pengembangan untuk mencari orangtua bayi.

“Namun jika tidak ditemukan, saya siap jadi bapak asuhnya. Kebetulan saya belum punya jagoan (anak laki-laki),” kata Kapolsek.

Sementara itu, seorang warga Delanggu, Supriyana, menyayangkan sikap orangtua yang tega membuang anak kandungnya tersebut. Dia menyebut orangtua itu tak berperikemanusiaan.

“Di saat orang lain mendambakan datangnya buah hati, eh ini malah dibuang,” ucapnya getir.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif