News
Selasa, 1 Juli 2014 - 12:37 WIB

KAMPANYE PILPRES 2014 : Berkicau "Sinting" di Twitter, Fahri Hamzah Bikin Kalangan Ponpes Marah

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Fahri Hamzah (Dok/JIBI/Solopos/Antara)

Solopos.com, JAKARTA–Fahri Hamzah merasa kicauan Jokowi ‘sinting’ hanyalah sebagai kritik dan bukan penghinaan ke capres nomor dua itu. Namun kicauan Fahri itu terlanjur membuat marah kalangan santri. Apakah akan berimbas ke elektabilitas Prabowo-Hatta?

“Marah semua,” kata Ketua Umum GP Ansor Nusron Wahid, dalam siaran pers, seperti dilansir detik.com, Selasa (1/7/2014).

Advertisement

Kicauan ‘Jokowi sinting’ itu dilontarkan Fahri melalui akun twitternya @fahrihamzah pada 27 Juni 2014 sekitar pukul 10.40. “Jokowi janji 1 Muharam hari santri. Demi dia terpilih, 360 hari akan dijanjikan ke semua orang. Sinting!” kicau Fahri.

Kicauan Fahri itu menanggapi janji Jokowi atas tuntutan santri di Pondok Pesantren Babussalam, Banjarejo, Malang, Jawa Timur, agar menjadikan 1 Muharam sebagai hari santri nasional. Gara-gara tweet ini Timses Jokowi-JK melaporkan Fahri ke Bawaslu, dan kini pengawas Pemilu bersiap memanggil Fahri dalam waktu dekat.

Menurut Nusron, pernyataan Fahri memang tidak menunjukkan respek dan penghargaan ke kalangan santri. Baginya Fahri adalah orang yang tidak tahu dan memahani sejarah Islam.

Advertisement

Usulan para kiai dan santri yang diamini Jokowi, yakni akan menjadikan 1 Muharam sebagai hari santri, menurut Nusron merupakan momentum hijrah menuju akhlakul karimah bangsa Indonesia yang dipelopori para santri. Sebagaimana dulu para santri Hasyim Asy’ari memelopori perang melawan sekutu pada 10 November 1945, kemudian dijadikan sebagai Hari Pahlawan.

“Kalau gagasan itu dianggap sinting, yang menganggap sinting berarti bahlul dan sontoloyo, dan tidak bisa memaknai hijrah dalam konteks santri di Indonesia,” kata Nusron, caleg peraih suara terbanyak dari Golkar dalam Pileg 2014.

Nusron tidak tahu apakah akan ada efeknya terhadap elektabilitas Prabowo-Hatta. Namun yang jelas para santri merasa dilecehkan.

Advertisement

“Ya lihat saja nanti, pokoknya mereka merasa dilecehkan,” kata timses Jokowi-JK ini.

Sebenarnya kalangan NU juga telah merespons celoteh miring Fahri Hamzah ini. Bahkan kalangan NU siap melawan pernyataan keras politisi partai berjargon ‘bersih, peduli, dan profesional’ itu.

“Pernyataan Fahri tersebut membuktikan bahwa dia tidak paham peran sejarah berdirinya bangsa Indonesia yang melibatkan kaum santri dari pra kemerdekaan dan mengisi kemerdekaan sampai sekarang dan kami akan melawan sampai titik darah penghabisan ucapan jorok Fahri itu ,” ujar Ketua Keluarga Besar Nahdlatul Ulama (KBNU) Sultonul Huda dalam surat elektroniknya, Senin (30/6/2014) malam.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif