Teknologi
Senin, 30 Juni 2014 - 14:48 WIB

Ternyata Ada Samudera di Perut Bumi

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi

Harianjogja.com, JOGJA-Di bawah permukaan bumi, ternyata terdapat air melimpah. Sampai saat ini, tidak diketahui secara pasti berapa banyak air yang terkandung di dalam sana. Para ilmuwan berspekulasi kadar air di perut bumi kemungkinan sebanding dengan yang ada di permukaan, dari sungai, bahkan samudra. Teori itu semakin kuat setelah para ilmuwan menemukan ringwoodite.

Ringwoodite adalah mineral yang bisa menjebak air dalam struktur molekulnya. Mineral ini terbentuk di bawah tekanan dan suhu tinggi, tepatnya pada zona transisi di perut bumi, sekitar 410-659 kilometer di bawah permukaan tanah. Zona ini merupakan batas antara mantel atas dan bawah bumi, dengan kondisi yang panas, terus bergerak, dan menghasilkan gelombang seismik.

Advertisement

“Temuan ini memastikan bahwa ada air dalam jumlah sangat besar yang terperangkap dalam lapisan mantel di dalam bumi,” kata Graham Pearson, ahli geokomia di University of Alberata di Kanada, seperti dikutip Livescience, Jumat, (27/6/2014).

Ringwoodite ditemukan di tambang berlian di tengah kawasan hutan terpencil di Juina, Brasil. Ringwoodite berbentuk seperti batu yang berwujud kristal hijau dan tidak beraturan karena banyak terdapat tonjolan.

Penemuan ringwoodite bermula ketika Maret lalu ilmuan menemukan sebuah berlian unik dari lapisan mantel bumi. Berlian itu ternyata dikemas dalam ringwoodite yang berisi air. Penemuan itu diklaim kali pertama didapatkan dari bumi. Sebelumnya, spesimen ringwoodite hanya dikumpulkan dari bahan meteorit atau dibuat di laboraturium.

Advertisement

“Ternyata mantel bumi merupakan tempat penyimpanan air,” kata Brandon Schmandt, ahli geofisika dari Northwestrn University, seperti dikutip Techtimes. Penemuan ini lantas dipublikasikan dalam jurnal nature.

Lewat simulasi di laboraturium, tim ilmuwan menemukan bahwa ringwoodite berubah menjadi perovsklit silikat yang berisi lelehan silikat ketika bergerak dari zona transisi ke mantel bagian bawah. Dari uji coba ini, jumlah air dalam ringwoodite di zona transisi dapat diukur.

“Kami menduga [jumlahnya] seperti samudra,” imbuh Steve.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif