Soloraya
Senin, 30 Juni 2014 - 01:17 WIB

RAMADAN 2014 : Kapolres Klaten Ancam Tangkap Pelaku Sweeping

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, KLATEN — Kapolres Klaten melarang organisasi masyarakat (ormas) Islam dan masyarakat mana pun untuk melakukan aksi sweeping saat Ramadan. Ia pun tidak segan-segan menangkap para pelaku jika nekat melakukan sweeping.
“Kami melarang adanya sweeping saat Ramadan untuk menjaga kondusivitas di daerah. Kami tidak melarang jika ormas dan warga ikut mengawasi tempat hiburan dan kondisi di wilayah. Tapi, setelah itu langsung lapor ke kami untuk tindak lanjutnya,” kata Kapolres Klaten, AKBP Nazirwan Adji Wibowo, kepada wartawan akhir pekan lalu.
Ia pun telah bertemu dengan tokoh-tokoh agama dan ormas Islam di Klaten untuk sosialisasi larangan sweeping tersebut. Menurutnya dalam pengawasan tempat hiburan, peran masyarakat sangat penting karena mereka yang lebih tahu kondisi di wilayah.
“Kami sudah bertemu dengan tokoh-tokoh agama Islam. Kami juga mengadakan deklarasi bersama ormas-ormas Islam dan FKUB [forum kerukunan umat beragama] untuk bekerja sama membentengi wilayah agar tetap aman,” tuturnya.
Ia pun menegaskan akan menangkap warga yang nekat melakukan sweeping tanpa sepengetahuan kepolisian. Sebab, Indonesia merupakan negara hukum sehingga semua tindakan harus sesuai hukum yang berlaku dan tidak main hakim sendiri.
“Kalau hanya mengandalkan anggota kepolisian jelas tidak mampu karena wilayah Klaten yang cukup luas dengan 26 kecamatan. Untuk itu, kami memerlukan peran masyarakat dalam menjaga kondusivitas. Tapi, tentunya tidak dengan main hakim sendiri,” ujarnya.
Ia juga menyatakan telah mengirimkan surat edaran kepada rumah makan, toko-toko, dan tempat hiburan tentang aturan jam buka. Ia berharap semua bisa mematuhi aturan tersebut sehingga tidak muncul polemik di masyarakat yang dapat mengganggu kondusivitas.
Sementara itu, terkait kegiatan kampanye Pilpres 2014, Nazirwan juga berharap agar tim sukses bisa menghormati warga yang menjalankan ibadah puasa. Jadi, lanjut dia, kampanye hanya diadakan siang hari dan mengurangi kegiatan yang mengundang konsentrasi massa.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif