Soloraya
Senin, 30 Juni 2014 - 06:15 WIB

RAMADAN 2014 : CFD Sragen dan Gemolong Tutup Selama Ramadan

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ruas Jl. Sukowati, Gemolong, Sragen, sebagai lokasi car free day (CFD). (JIBI/Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, SRAGEN — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen menghentikan sementara kegiatan car free day (CFD) di jalan raya Sukowati, Sragen dan Jl. Sukowati, Gemolong, Sragen/ Kegiatan CFD di dua lokasi tersebut ditiadakan selama Ramadan 2014.

Penjelasan tersebut disampaikan Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Sragen, Heru Martono, dan Camat Gemolong, Samsuri, kepada Solopos.com, Minggu (29/6/2014). Mereka menjelaskan penghentian sementara kegiatan CFD selama Ramadan untuk menghormati kaum muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa. “Setelah Lebaran CFD akan kami buka kembali seperti biasa,” tutur Heru.

Advertisement

Dia mengatakan kebijakan menghentikan sementara CFD selama Ramadan 2014 sudah disosialisasikan kepada masyarakat. Dia berharap tidak ada masyarakat yang kecele. “Sosialisasi sudah dilakukan beberapa waktu terakhir, mudah-mudahan tidak ada yang kecele,” sambung dia.

Heru menerangkan CFD jalan raya Sukowati biasa dilaksanakan mulai dari Simpang Empat Poslantas hingga terminal lama Sragen. Ditanya ihwal penyelenggaraan CFD Gemolong, Heru mengaku belum mendapat laporan.

Terpisah, Camat Gemolong, Samsuri saat dihubungi Solopos.com mengatakan CFD di wilayahnya dihentikan selama Ramadan. Keputusan menghentikan sementara CFD sudah disosialisasikan kepada masyarakat. Sedangkan alasan penghentian CFD Gemolong, menurut Samsuri untuk menghormati kaum muslim yang sedang berpuasa. “Kita tahu semua, yang ada di CFD kan semuanya hiburan,” tandas dia.

Advertisement

Samsuri mengklaim tidak ada warga yang kecele pada Minggu pagi. Sebab keputusan menutup sementara CFD Gemolong sudah disosialisasikan. Lebih jauh Samsuri menyerukan pelaku usaha tempat hiburan dan rumah makan di Gemolong supaya menjaga etika dan kondusivitas wilayah. Kongkretnya dengan mengurangi jam operasional setiap harinya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif