News
Minggu, 29 Juni 2014 - 06:45 WIB

RAMADAN 2014 : Harga Naik 15%, Pemda Diminta Kontrol

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Pemerintah daerah (pemda) diminta mengawasi distribusi untuk menekan harga kebutuhan pokok masyarakat (kapokmas). Rekomendasi itu disampaikan Bank Indonesia (BI) karena sudah adanya gejala kenaikan harga di atas 15% sebelum Ramadan.

Prediksi sebelumnya kenaikan harga hanya berkisar 10%-15%. Kepala Perwakilan BI Solo, Ismet Inono, menyampaikan BI yang tergabung dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Solo sudah mengecek ke lapangan sebelum Ramadan. Hasilnya saat ini stok kebutuhan pokok masih aman dan lancar. Namun ada empat kelompok komoditas yang harganya bergejolak (volatile food), yakni daging ayam ras, telur ayam ras, bawang merah, dan bawang putih, sejak pekan kedua bulan ini.

Advertisement

“Penyebab kenaikan [harga] sulit untuk dideteksi secara riil karena rantai distribusi perdagangan harus melewati beberapa lapisan dari distributor hingga ke pedagang di pasar kecil atau keliling. Oleh karena itu, ada beban transportasi yang harus ditanggung pedagang,” ungkap Ismet saat jumpa pers Perkembangan Ekonomi dan Keuangan Soloraya di Ruang Sabha Karya Dharma Kantor Perwakilan BI Solo, Jumat (27/6/2014).

Oleh karena itu, dia mengatakan akan ada pengawasan dari pemda terkait distribusi kapokmas untuk menekan kenaikan harga. Ismet menjelaskan, TPID Solo dalam rapat yang dilakukan pada Jumat pagi sepakat melakukan beberapa hal untuk menjaga kenaikan harga kapokmas dalam taraf yang wajar.

Aksi Borong

Advertisement

Rekomendasi yang dihasilkan pada rapat tersebut antara lain mengupayakan kebijakan efisiensi rantai distribusi, memberikan informasi kepada masyarakat terkait jumlah stok kapokmas kepada masyarakat melalui media massa. Menurut Ismet pengumuman jumlah stok diperlukan supaya tidak ada panic buying oleh masyarakat yang menyebabkan harga semakin melambung tinggi dan stok barang menjadi tipis.

Selain itu, TPID juga akan membuat buletin dakwah dan mengajak tokoh masyarakat atau ulama untuk mengampanyekan konsumsi sewajarnya. Pihaknya juga berencana membuat pos pengaduan masyarakat mengenai keterjangkauan harga dan ketersediaan pasokan kapokmas.

Sedangkan yang terakhir adalah melakukan inspeksi lapangan untuk mengetahui perkembangan harga yang akan dilakukan dua kali selama Ramadan, yakni pekan pertama dan keempat. “Kami berharap dengan berbagai upaya yang kami lakukan, masyarakat bisa tenang dan kenaikan harga juga masih dalam kondisi yang wajar. Ramadan, inflasi pasti naik, tapi kami berharap kenaikan inflasi tidak akan terlalu tinggi sehingga tidak menggerus penghasilan masyarakat,” paparnya.

Advertisement

Lebih lanjut, dia menyampaikan berdasarkan informasi yang diperoleh saat rapat TPID Solo, Pemkot Solo berencana mengadakan lima kali pasar murah yang akan diselenggarakan di lima kecamatan untuk menekan kenaikan harga.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif