Lifestyle
Minggu, 29 Juni 2014 - 08:32 WIB

Kedai Mamo, Masakan Timur Tengah Ala Jogja

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Nasi kabsa kambing dan bumbu susu (Rina Wijayanti/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, JOGJA-Jika Anda ingin menikmati masakan Timur Tengah, di Jogja telah hadir Kedai Mamo. Jangan dulu paranoid dengan bumbu yang dipakai, karena kedai ini telah menyesuaikan cara memasak dengan bumbu serta lidah orang Jogja.

Sekilas, Kedai Mamo tidak jauh berbeda dengan kedai-kedai lainnya. Namun ketika menginjakkan kaki di sana, kedai yang terletak di Jl.Affandi Gejayan No.26B, Jogja ini, sungguh menyuguhkan nuansa berbeda. Musik yang diputar dipilih musik-musik Timur Tengah. Nuansa Timur Tengah langsung tersaji indera pendengaran. Bentuk bangunan juga didesain sebisa mungkin ke arah gaya Timur Tengah.

Advertisement

Setelah berhadapan dengan daftar menu, nuansa Timur Tengah itu kian terasa. Ada nasi kebuli, nasi kabsa, nasi tomat, tauto dan marak. Selain itu ada pula hidangan penutup seperti canai mariam, kroket, sabossa dan es krim goreng. Tak hanya menu makanan, minuman pun juga disajikan dengan sentuhan khas Timur Tengah, seperti kopi bumbu dan susu bumbu.

Menu nasi kabsa dengan taburan daging kambing panggang paling menggoda selera makan. Warda, chef kedai Mamo menjelaskan secara singkat. Setelah ditanak matang, nasi kemudian diolah dengan kaldu kambing dan campuran rempah yang sudah dihaluskan. Panggang daging kambing secukupnya sebagai pelengkap sajian.

Jika tidak menginginkan daging kambing, kedai Mamo juga menyiapkan daging ayam dan juga sapi sebagai pengganti. Ramuan bumbu yang telah menyatu dengan butir-butir nasi pas masuk ke lidah. Demikian juga dengan irisan daging kambing bakarnya, empuk dan lembut. Sajian ini makin lengkap dengan saus tomat yang dicampur dengan irisan bawang dan juga cabai rawit.

Advertisement

Transformasi lainnya terletak pada bumbu masakan, Warda mengaku bumbu masakan asli Timur Tengah kurang cocok dengan lidah orang Jawa. Menurutnya, bumbu masakan asli Timur Tengah terlalu tajam dan kejamu-jamuan. Sehingga, bumbu masakan itu telah disesuaikan dengan citarasa masyarakat Jawa dan hasilnya seperti yang dihidangkan saat ini. Masakan Timur Tengah yang lembut dan menggugah selera.

Warda menceritakan, bisnis ini bermula dari tradisi keluarganya memasak menu khas Timur Tengah. Maklum saja keluarganya merupakan keturunan Arab yang tinggal di Pekalongan. Melirik gaya masakan ini punya peluang di Jogja, maka dia bersama saudara membuka kedai yang buka dari pukul 10.00-22.00 WIB. Nama Mamo sendiri diambil dari nama salah satu keluarga mereka.

Kendati terhitung masih hijau dalam bisnis kuliner, Mamo mampu mencuri perhatian. Lokasi yang mudah dan juga harga menu yang relatif miring membuatnya gampang dijangkau semua kalangan, baik mahasiswa, warga keturunan dan turis sekalipun. Seusai kenyang menyantap makanan Timur Tengah di Kedai Mamo, jangan lupa menyisakan sedikit waktu Anda untuk menuliskan kritik, dan setelah itu kembalilah menikmati sajikan khas Timur Tengah.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif