Jateng
Minggu, 29 Juni 2014 - 20:30 WIB

IMPOR KURMA DIBATASI: Harga Buah Kurma Naik

Redaksi Solopos.com  /  Adhitya Noviardi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (bisnisukm.com)

KanalseaSemarang, SEMARANG- Persediaan buah kurma di sejumlah pasar tradisional Semarang, Jawa Tengah masih terbatas sehari sebelum memasuki Ramadan. Hal ini karena penerapan pembatasan impor dari Kementerian Pertanian.
Akibatnya, harga kurma berbagai jenis pun meningkat sebesar 10 persendari tahun lalu. Menurut Fatimah, salah satu pedagang kurma di pasar Johar Semarang, akibat impor yang dibatasi, stok yang didapatkan dari importir tidak sebanyak dari biasanya. Harga pun cenderung meningkat hingga 10 persen dari tahun lalu.
“Kurma Mesir misalnya, dijual Rp 35.000/kg dari semula Rp 31.500/kg, kurma Tunisia Rp 60.000/kg dari semula Rp 55.000/kg, kurma Irak Rp 20.000/kg dari 18.000/kg, kurma nabi Rp 45.000/kg dari 38.500/kg, kurma Arab Rp 50.000/kg dari Rp 45.000/kg, kurma tangkai Rp 35.000/kg dari Rp 32.000/kg, serta kurma curah Rp 10.000/kg dari Rp 9.000/kg,” kata Fatimah, seperti dikutip dari Liputan6.com, Minggu (29/6).
Seperti diketahui pemerintah telah mengatur 51 kode harmonized system codes (HS) produk hortikultura (buah dan sayur) impor berdasarkan kuota. Kode HS tersebut mencakup buah-buahan, sayuran, dan tanaman hias.
Aturan kuota ini sudah dikeluarkan oleh Kementerian Pertanian yang tercantum dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 3 Tahun 2012 tentang Rekomendasi Impor Produk Hortikultura.

Adapun produk buah yang akan diatur pemasukan impornya adalah pisang, kurma, nanas, alpukat, jambu, mangga, manggis, jeruk, anggur, pir, durian, lengkeng, melon, dan pepaya.
Fatimah menjelaskan aturan tersebut menghambat masuknya impor buah kurma. Sejak diberlakukan, arus impor buah kurma menuju Indonesia tidak melimpah seperti biasanya.

Advertisement

Pasokan semakin lama semakin sedikit. Lima tahun lalu, setiap menjelang Ramadan ia bisa mendapatkan kurma hingga 10 ton, namun saat ini hanya 8 ton saja.
Penjualan Meningkat
Sementara itu, Juminah pedagang kurma lainnya mengatakan meski stok terbatas, namun penjualan selama bulan puasa diprediksi akan meningkat.
’’Kalau sudah memasuki bulan Ramadan, banyak yang beli kurma sebagai hidangan pertama berbuka puasa,’’ ujar Juminah.
Sebagai antisipasi lonjakan permintaan, sejak sebulan lalu ia menambah stok dua kali lipat yakni sekitar 13 ton. Dalam sehari rata-rata sebanyak dua ton kurma terjual. Pembelinya pun tidak hanya dari Semarang.

Ada pula luar kota seperti Ungaran, Kendal, Salatiga, Kudus, dan masih banyak lagi. Selama bulan puasa, ia menjajakan aneka buah kurma berbagai jenis.

Kurma itu ditawarkan mulai dari harga Rp 30.000/kg hingga Rp 50.000/kg. Harga kurma relatif naik dibanding bulan puasa tahun lalu. Kenaikan mencapai Rp 5.000-50.000/kg.
“Tahun ini memang tidak seperti tahun lalu. Harganya lebih mahal. Saya naikkan harga, karena memang kulakannya sudah naik,” kata Juminah.

Advertisement

– See more at: http://bisnis.liputan6.com/read/2070197/pembatasan-impor-picu-harga-buah-kurma-naik#sthash.rVZnPYjh.dpuf

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Harga Naik Kurma
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif