News
Minggu, 29 Juni 2014 - 11:15 WIB

3 Mahasiswa Prancis Terseret Arus Di Pantai Drini Gunungkidul

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi gelombang tinggi di pantai. (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Solopos.com, GUNUNGKIDUL — Tiga wisatawan asal Prancis terseret arus laut di Pantai Drini, Ngestirejo, Tanjungsari, Gunungkidul, Sabtu (28/6/2014) sore. Akibat kejadian tersebut salah satu korban mengalami luka di kedua kaki.

Koordinator Search And Rescue (SAR) Satlinmas Korwil II, Marjono, mengatakan ketiga wisatawan tersebut yakni Alexander Melot,21; Rodrighe De Palma, 22; dan Tothe Guillame, 21. Ketiganya merupakan mahasiswa. “Sekitar pukul 15.30 WIB mereka bermain di jalur kapal. Kemudian ombak besar datang,” ujar dia, Minggu (29/6/2014).

Advertisement

Setelah terhempas ombak besar, ketiga wisatawan tersebut kemudian terseret arus laut yang kuat sehingga terbawa hingga ke tengah. Ketiga wisatawan pun harus dievakuasi menggunakan kapal milik nelayan. “Ketiganya selamat tapi Alexander Melot mengalami luka di kedua kakinya. Kemudian dilarikan ke Puskesmas Tanjungsari,” lanjut dia.

Wisatawan diimbau untuk berhati-hati ketika bermain di pantai selatan. Wakil Koordinator SAT Satlinmas Korwil II, Sukamto, menuturkan di pantai selatan Jawa ada kalanya tiba-tiba ombak besar datang. Arus balik dari ombak tersebut sangat kencang sehingga bisa menyeret wisatawan. “Wisatawan tetap harus  hati-hati ketika bermain,” ungkap dia.

Selain itu, di pantai selatan Jawa mulai muncul hewan laut dari Kapal Perang Portugis (Physalia Physalis) atau yang dikenal dengan nama lokal impes. Tiga wisatawan di Pantai Krakal sempat terkena tentakel impes sehingga harus merasakan kesakitan, beberapa waktu lalu.

Advertisement

“Cuacanya sudah menjadi dingin. Saat dingin, impes banyak muncul. Diperkirakan puncaknya Juli-Agustus,” imbuh dia.

Hewan berwarna biru ini mengapung di permukaan air. Impes dewasa memiliki diameter tudung 15 cm dan memiliki tentakel yang relative panjang hingga dua meter. Di kaki inilah terdapat sel-sel penyengat (nematocyst).

Bila terkena nematocyst  biasanya akan terasa gatal luar biasa dan diikuti rasa terbakar atau sakit yang luar biasa. “Bagi yang daya tahan tubuhnya rendah bisa sampai sesak nafas namun tidak mematikan,” tutur dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif