Soloraya
Sabtu, 28 Juni 2014 - 18:18 WIB

TRADISI JELANG PUASA : Asyiknya Padusan dengan Keluarga

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ratusan pengunjung padati Umbul Langse, Desa Nepen, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali, untuk melakukan tradisi padusan menjelang Ramadan, Sabtu (28/6/2014). (JIBI/Solopos/Septhia Ryanthie)

Solopos.com, SOLO–Suara gelak tawa anak-anak dan remaja terdengar bersahut-sahutan saat solopos.com tiba di Umbul Langse, Desa Nepen, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali, Sabtu (28/6/2014) siang.

Di tempat itu, ratusan pengunjung terlihat memadati kolam. Ya, mereka datang ke Umbul Langse tersebut untuk melakukan tradisi padusan menjelang datangnya Ramadan tahun ini. Umbul yang berlokasi di Dukuh Lebak, Desa Nepen itu menjadi alternatif tempat pemandian wisata bagi masyarakat Kabupaten Boyolali dan sekitarnya untuk melakukan tradisi padusan sebelum Puasa.

Advertisement

Yang berbeda dari suasana padusan di tempat pemandian tersebut bila dibandingkan dengan padusan di tempat pemandian lainnya, yaitu karena ada tradisi kepokan, yakni dengan saling melempar plastik kecil yang diisi dengan air. Imbasnya, sebagian pengunjung yang tidak turun untuk mandi di kolam, juga ikut basah terkena lemparan plastik berisi air tersebut.

Salah seorang pengunjung Umbul Langse, Wahyu, 8, mengaku senang melakukan padusan di umbul tersebut. Selain tiket masuk yang cukup murah, yakni hanya Rp2.000/pengunjung, dirinya juga bisa sekaligus melakukan kepokan.

“Tambah seru dengan melemparkan plastik berisi air ke teman-teman atau bahkan orang lain yang juga mandi di sini,” tutur Wahyu.

Advertisement

Wakil ketua panitia Padusan Umbul Langse, Lanjar, selama masa padusan menjelang Puasa tersebut, tidak ada patokan atau target khusus untuk jumlah pengunjung yang datang ke umbul tersebut.

“Kami memang tidak ada target khusus. Yang penting umbul ini bisa dimanfaatkan secara optimal untuk masyarakat yang mau padusan di sini,” kata Lanjar saat ditemui di lokasi.

Dijelaskan dia, tradisi kepokan dilakukan sebagian besar pengunjung umbul tersebut untuk meramaikan suasana saat padusan. “Awalnya supaya orang yang datang ke umbul ini tadinya tidak mandi, jadi ikutan mandi juga,” katanya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif