Jogja
Jumat, 27 Juni 2014 - 22:20 WIB

Sebelum Berulah, Pelajar Tegak Miras

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi minuman keras (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Harianjogja.com, SLEMAN – Peredaran minuman keras (miras) di Sleman kian mengkhawatirkan. Jika tahun sebelumnya miras memicu kriminalitas yang dilakukan masyarakat secara umum. Tahun ini 70% aksi kriminalitas di Sleman dipicu miras dan dilakukan pelajar.

Kapolres Sleman, AKBP Ihsan Amin menyatakan sebelum melakukan tawuran dan aksi kejahatan, pelajar yang terlibat kenakalan remaja lebih dahulu menenggak miras. Hal itu teridentifikasi dalam beberapa kali melakukan pemeriksaan kepada pelajar yang pernah ditangkap dalam kasus.

Advertisement

“Kenakalan pelajar berawal dari miras ada sekitar 70 persen, indikasinya saat periksa bau minuman. Saat ditanya dari mana dapatnya, dari beli di toko jejaring, atau beli dalam ukuran kecil tapi jumlahnya banyak,” terang Ihsan di Mapolres Sleman, Jumat (27/6/2014).

Sejalan dengan itu, lanjutnya, upaya pemberantasan miras butuh komitmen dan kesadaran semua pihak. Mulai dari penegak hukum, pembuat kebijakan, tokoh masyarakat hingga masyarakat umum.

Untuk menekan peredaran polisi berusaha terus melakukan razia. Pihaknya telah memusnahkan 6.212 botol serta 10 jerigen ukuran 30 liter miras jenis ciu, Jumat (27/6/2014). Miras itu merupakan hasil operasi yang digelar di tiap Polsek di Sleman.

Advertisement

“Langkah ke depan jangan sampai ini menjadi kegiatan ritual, harus dicari akar masalah. Bukan hanya operasi saja karena tidak menyelesaikan masalah,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif