News
Kamis, 26 Juni 2014 - 23:49 WIB

PRABOWO VS JOKOWI : Media Australia Sebut 3 Lembaga Tahan Publikasi Survei karena Unggulkan Prabowo

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mahfud M.D. (JIBI/Solopos/Antara/M. Agung Rajasa)

Solopos.com, JAKARTA — Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, Mahfud MD, mengatakan pihak lawan mulai panik dan pesimis, setelah media Australia, The Sydney Morning Herald (SMH), melansir survei yang menyebutkan pasangan nomor urut satu tersebut memimpin persaingan dalam Pilpres 2014.

Dalam artikel berjudul Silence of the Polls as Prabowo Pulls Ahead in Jakarta Race, disebutkan tiga lembaga survei di Indonesia, yaitu CSIS, Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), dan Indikator Politik Indonesia, menahan untuk mempublikasikan hasil yang menyatakan Prabowo-Hatta ungguli Jokowi-JK.

Advertisement

“Dua-tiga hari ini terjadi pertarungan yang hebat dari lembaga survei. Pihak lawan yang optimis, kini mulai pesimis dan panik setelah ada media Australia yang mengatakan tiga lembaga survei kredibel di Indonesia menyatakan perolehan Prabowo-Hatta mengungguli Jokowi-JK,” kata Mahfud MD di Rumah Polonia, Jakarta, Kamis (26/6/2014).

Terkait banyaknya hasil survei yang mengatakan Prabowo-Hatta masih jauh di belakang Jokowi-JK, dia mengatakan hal tersebut sebagai survei propaganda, bukan yang sesungguhnya. “Yang bertebaran sekarang itu survei propaganda semua, bukan yang sesungguhnya,” katanya.

Dia juga menanggapi masalah survei hoax yang mencatut nama lembaga survei ternama Amerika Serikat, Gallup. Menurutnya, itu sebagai salah satu strategi tim lawan. “Yah mungkin itu strategi kubu lawan untuk mempengaruhi kami, karena pesimis dengan capaian kami,” katanya.

Advertisement

Sebelumnya, hasil survei Gallup yang menyebut Prabowo unggul atas Jokowi dipastikan hoax dan berasal dari copy paste berita lansiran Gallup ketika Pilpres Amerika 2008 yang menghadapkan Barack Obama dan John Mc Cain. Adapun, artikel yang dipublikasikan di ranah citizen journalism CNN yang menyebutkan Prabowo mengungguli Jokowi telah dihapus dari laman tersebut.

Sementara itu, artikel yang ditulis SMH berasal dari korespondennya di Indonesia, Michael Bachelard. Dalam artikel tersebut, Michael mengungkapkan salah satu alasan ketiga lembaga survei belum merilis surveinya takut dukungan akan mengalir lebih banyak ke Prabowo. Sampai saat ini, belum ada konfirmasi dari wakil CSIS, SMRC dan Indikator Politik terkait isi dari artikel tersebut.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif