Jogja
Rabu, 25 Juni 2014 - 18:40 WIB

Siswa TK Adi Siwi Bantul Dilatih Tangani Kebakaran

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi simulasi kebakaran (JIBI/Harian Jogja/Dok)

Harianjogja.com, BANTUL – Api memang bisa membahayakan bagi manusia, terlebih jika kobarannya membesar. Untuk itu perlu adanya antisipasi pada bahaya kebakaran, terutama penanganan awal.

Taman Kanak-kanak (TK) Adi Siwi mencoba mengenalkan penanganan kebakaran ini sejak dini. Puluhan siswa kelas TK kecil dan besar ini mengikuti serentetan palatihan penanganan kebakaran api di halamana TK Adi Siwi, Selasa (24/6/2014).

Advertisement

Kepala Sekolah TK Adi Siwi, Ngadiyem mengatakan kegiatan ini lebih untuk pengenalan siswa pada bahaya api. Sebab pada dasarnya api bisa menjadi kawan atau lawan bagi manusia.

Menjadi lawan jika api yang menyala terlalu besar dan melahap barang-barang kebutuhan milik manusia.

Advertisement

Menjadi lawan jika api yang menyala terlalu besar dan melahap barang-barang kebutuhan milik manusia.

“Kami ingin mengenalkan pada anak-anak soal bahaya api dan menangani jika api itu masih kecil. Hal ini kami lakukan agar anak-anak bisa merasakan sendiri bagaimana cara menangani kebakaran bukan hanya dari membaca dan penjelasan saja,” kata Ngadiyem di sela-sela acara.

Ngadiyem menambahkan sejauh ini di lingkungan sekitar memang belum ada kebakaran. Namun bahaya api datang tidak diduga dan bisa membuat nyawa melayang jika tidak ditangani sedini mungkin.

Advertisement

Selama pelatihan pemadaman ini masih banyak siswa yang takut dalam memadamkan api. Hal ini menjadi catatan sekaligus ajakan bagi siswa agar berani memadamkan api.

Ngadiyem menuturkan kegiatan ini mendapatkan dukungan yang baik dari wali murid dan warga sekitar. Wali murid juga ikut datang untuk melihat bagaimana cara memadamkan api.

“Kegiatan ini tentu saja sebuah ajakan bagi kami bukan hanya untuk anak-anak tapi juga untuk orangtuanya. Kami berharap kegiatan ini bisa diaplikasikan jika terjadi kebakaran nantinya. Meskipun tidak berharap  namun untuk berjaga-jaga saja,” kata Ngadiyem.

Advertisement

Salah satu siswa, Arif Susanto mengatakan senang bisa ikut dalam kegiatan ini. Dia mengaku sempat takut saat harus memadamkan api dengan selimut basah. “Awalnya takut tapi setelah melihat bisa dipadamkan jadi tidak takut lagi,” ungkapnya.

Komandan Regu Pemadam Kebakaran Bantul, Amin Mutarji mengatakan kegiatan ini merupakan sosialisasi dan pengenalan profesi pada siswa TK Adi Siwi. Pengenalan lebih pada cara pemadaman api baik menggunakan kain basah atau penyemprotan langsung.

“Beberapa teori kami ajarkan untuk memadamkan api. Intinya kami ingin anak-anak yang ikut dalam pelatihan ini bisa berani untuk memadamkan api kebakaran kecil karena sudah tau caranya,” kata Amin.

Advertisement

Amin mengatakan acara diakhiri dengan mengajak siswa-siswi naik mobil pemadam kebakaran berkeliling dusun. “Kami berharap ke depan ada yang ingin menjadi penjinak api,” jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif