Jogja
Rabu, 25 Juni 2014 - 12:45 WIB

Awal Kemarau, Dua Kebakaran Terjadi di Bantul

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kebakaran (imdb.com)

Harianjogja.com, BANTUL—Memasuki musim kemarau, di Kabupaten Bantul sudah mulai terjadi beberapa kasus kebakaran. Kasus kebakaran ini terjadi di Perumahan Pesona Tamanansari B, Tamanan, Banguntapan dan Jalan Parangtritis km 4,5.

Kebakaran di Perumahan Pesona Tamanansari B, Tamanan, Banguntapan karenak korsleting listrik saat rumah dalam keadaan kosong pada Senin (23/6/2014) malamlu. Api melalap lemari es dan beberapa perlengkapan rumah tangga. Komandan Regu, Agus Triharyanto mengatakan, kebakaran ini terjadi ketika rumah kosong karena ditinggal bekerja. Korsleting listrik dari colokan lemari es diduga menjadi penyebab utama.

Advertisement

“Kelihatannya kabel lemari es kurang besar. Hal ini membuat arus yang mengalir tidak diimbangi dengan kabel yang besar dan terjadilah percikan yang menyebabkan kebakaran,” kata Agus di kantor Damkar, Selasa (24/6/2014).

Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran ini, namun kerugian ditaksir puluhan juta. Dia berharap kebakaran karena korsleting listrik tidak terjadi lagi, terlebih karena kelalaian.

Sementara itu kebakaran juga terjadi di Jalan Parangtritis Km 4,5 karena ada kebocoran gas elpiji. Awalnya pemilik rumah memasak di dapur, saat ditiinggal sebentar ternyata gas bocor sehingga api membesar dan melalap beberap barang di dapur. Komandan Regu Damkar Bantul, Yohanes menjelaskan awalnya pemilik rumah sedang memasak di dapur. Dia lantas meninggalkan dapur untuk mengurus pekerjaan lain. Saat kembali ternyata api sudah membesar di dapur.

Advertisement

“Karena panik pemilik rumah langsung menelepon pemadam kebakaran. Kami langsung meluncur ke lokasi dan berhasil memadamkan api dalam waktu satu jam sekaligus melakukan pengecekan,” kata Yohanes.

Yohanes mengaku kebakaran memang merembet ke beberapa ruangan lain. Pemilik rumah yang juga berprofesi sebagai penyablon gelas membuat kebakaran menjadi besar. Pasalnya banyak tiner dan barang-barang yang mudah terbakar ikut terlalap si jago merah.

“Kami khawatir juga sebab rumahnya banyak barang-barang yang mudah terbakar. Takutnya jika terlambat sedikit saja rumah bisa terbakar seluruhnya,” jelas Yohanes.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif