News
Selasa, 24 Juni 2014 - 09:20 WIB

Jumlah Siswa dan Guru Inklusi Di Kulonprogo Tak Seimbang

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi siswa sekolah inklusif didampingi guru (JIBI/Dok)

Harianjogja.com, KULONPROGO – Guru pendidikan inklusi untuk anak berkebutuhan khusus masih terbatas di Kulonprogo. Padahal jumlah siswa berkebutuhan khusus di kabupaten ini mencapai kurang lebih 472 siswa.

“Ketersediaan guru khusus untuk pendidikan inklusi memang masih sangat terbatas. Makanya kami berencana untuk mengkuliahkan beberapa guru untuk menimba ilmu tentang inklusi,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Kulonprogo Sumarsana kepada Harianjogja.com, Senin (23/6/2014).

Advertisement

Sumarsana lebih lanjut mengatakan akan ada anggaran dari Kementerian Pendidikan terkait diklat bagi guru-guru di Kulonprogo untuk mengikuti pendidikan khusus inklusi. Sementara ini, guru inklusi bagi peserta didik anak berkebutuhan khusus (ABK) masih ditangani oleh guru-guru di beberapa sekolah luar biasa (SLB). Di mana kewenangannya di bawah instruksi dari Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY.

“Kami targetkan tahun 2014 ini guru-guru yang akan kami kuliahkan tersebut dapat segera menempuh pendidikan inklusi,” jelas Sumarsana.

Kepala Bidang Pendidikan SMP Disdik Kulonprogo Sarjana menambahkan saat ini jumlah sekolah penyelenggara pendidikan inklusi yang terdata pada 2013 lalu mencapai 33 sekolah. Adapun jenjang pendidikannya dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Sedangkan jumlah siswa ABK masih relatif tinggi yakni mencapai 472 siswa dengan kategori lambat belajar, low vision, tuna daksa dan hiper aktif.

Advertisement

“Sebagian besar ABK masih didominasi anak slow learning atau lambat belajar. Saat ini kami baru mampu mendiklat 40 guru untuk pendidikan inklusi dari jenjang SD sampai dengan SMP dan memang belum bisa dibagi secara sempurna,” papar Sarjana.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif