Soloraya
Senin, 23 Juni 2014 - 14:33 WIB

PILPRES 2014 : 150 Pekerja Dikerahkan KPU Sukoharjo untuk Menyortir Surat Suara

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Komisioner KPU Sukoharjo, Nuril Huda (kanan berjongkok) mengawasi penyortiran dan pelipatan surat suara Pilpres 2014 di aula KPU setempat, Senin (23/6/2014).(JIBI/Solopos/Ivan Andimuhtarom)

Solopos.com, SUKOHARJO–Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sukoharjo mulai menyortir dan melipat surat Pemilu Presiden 2014, Senin (23/6/2014). Sebanyak 150 personel yang direkrut KPU ditargetkan menyelesaikan pekerjaan itu maksimal tiga hari atau maksimal selesai pada Rabu (25/6/2014).

Komisioner KPU Sukoharjo, Nuril Huda, saat ditemui solopos.com di kantor KPU setempat, Senin, mengatakan para pekerja akan melipat 685.332 surat suara. Jumlah itu berasal dari jumlah daftar pemilih tetap (DPT) ditambah dua persen DPT.

Advertisement

“Para pekerja menyortir, lalu melipat dan mengepaknya,” kata dia.

Ia mengatakan penyortiran surat suara rencananya selesai 2-3 hari. Namun, pihaknya akan melihat perkembangan jumlah surat suara yang dapat dilipat sejumlah pekerja.

Advertisement

Ia mengatakan penyortiran surat suara rencananya selesai 2-3 hari. Namun, pihaknya akan melihat perkembangan jumlah surat suara yang dapat dilipat sejumlah pekerja.

“Kami lihat hari ini, akan kami evaluasi dulu. KPU melibatkan 150 orang untuk menyortir dan melipat surat suara. Kami mulai penyortiran dan pelipatan pada pukul 08.00 WIB. Diawali pengarahan tentang  tata tertib dan tata cara pelipatan,” terang dia.
Menurut dia, para pekerja yang saat ini direkrut berasal dari warga sekitar. Mereka mendapat honor Rp40 per surat suara.

“Kamis prioritaskan yang kemarin [Pemilu Legislatif 2014] ikut sortir. Kami melibatkan masyarakat sekitar. Honor per surat suara memang lebih rendah karena indeks lebih mudah; ukuran kertas 13 x 23,” kata dia.

Advertisement

“Suara suara datang Sabtu dini hari sekitar pukul 01.00 WIB. Proses pemindahan selesai pukul 03.00 WIB. Pengadaan surat suara dilakukan KPU Pusat. Mereka menggandeng PT Balai Pustaka,” ujar dia.

Ia menjelaskan, surat suara yang dikirim ke KPU Sukoharjo dimasukkan dalam 344 boks kardus. Rinciannya, kata dia, 342 boks berisi masing-masing 2.000 lembar surat suara; satu boks berisi 1.332 lembar surat suara dan satu boks lagi berisi 1.000 surat suara cadangan yang dapat digunakan untuk Pilpres ulang.

“KPU juga menerima 2 boks berisi 1.344 lembar daftar pasangan calon (DPC). Formulir DPC itu disesuaikan sejumlah TPS yang ada di Sukoharjo,” paparnya.

Advertisement

Ia menjelaskan pada Senin sekitar pukul 08.30 WIB, KPU juga menerima formulir model C, C1, lampiran C1, C1 plano dan hologram. Untuk pemilu kali ini hologram sudah dipasang di lampiran C1 dan C1 plano.

“Formulir tipe C jumlah 42 boks dalam bentuk buku berisi C, C1 dan lampiran C1. Hologram sudah ditempel dalam bentuk buku. Per boks terdiri atas 50 buku. Formulir C 28.840 lembar; C1 14.420 lembar; lampiran C1 14.420 lembar; hologram 6.180 buah dan C1 plano 9 boks berisi 2.060 lembar,” terangnya.

KPU juga sudah menerima alat bantu tuna netra sebanyak 260 lembar yang dipaket dalam lima boks pada Senin pukul 09.15 WIB. Sementara tinta Pilpres pada Jumat (13/6) pukul 22.00 WIB sebanyak 11 boks yang berisi 4.120 botol masing-masing berisi 30 ml tinta.
“Untuk logistik yang diadakan KPU kabupaten baru tanda pengenal KPPS sebanyak 1334 set,” ujar dia.

Advertisement

Sementara itu, salah satu pekerja yang menyortir surat suara, Rusmini, 43, saat ditemui Espos di sela acara, Senin, mengatakan dirinya sudah ikut dalam pelipatan suara Pemilu Legislatif. Menurutnya, meski lebih sederhana, tapi pelipatan surat suara lebih susah dilakukan.

“Sebenarnya lebih sederhana tapi licin. Setelah dilipat beberapa lembar, ambil salah satunya agak susah. Kertasnya bagus, sejak pagi belum ada yang rusak. Cetakannya juga bagus,” kata warga Larangan, Gayam, Sukoharjo itu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif