Soloraya
Senin, 23 Juni 2014 - 21:00 WIB

PENCABULAN KARANGANYAR : Goda Anak Tiri, Perangkat Desa Dilaporkan ke Polisi

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pencabulan (JIBI/Solopos/Dok)

Solopos.com, KARANGANYAR— Kasus pencabulan terjadi di Karanganyar.  Entah apa yang ada di benak SA, 48, yang nekat menggoda putri tirinya, WL, 14, hingga mengalami trauma.

Pria asal Mojogedang itu berkali-kali membujuk WL untuk berbuat asusila, dengan iming-iming dibelikan sepeda motor. Jika menolak, SA mengancam tidak akan membiayai sekolah anak dari istri yang baru dinikahinya 2011 silam.

Advertisement

“Saya digoda dan dibujuk ayah tiri saya untuk berbuat layaknya suami-istri, sejak awal April lalu. Ia sering masuk ke kamar saya dan mencoba mencium saya,” kata dia, kepada wartawan di daerah Karanganyar, Senin (23/6/2014).

Puncaknya, perangkat desa yang sudah terkena bujuk rayu setan itu, memaksa mencium WL di kamarnya. Gadis belia asal Dusun Tunggulsari, Desa Pojok, Mojogedang itu ketakutan dan trauma, yang lantas melaporkan kejadian itu pada bibi-nya.

“Sepekan setelah kejadian saya langsung melaporkan tindakan ayah tiri saya kepada budhe. Saya juga langsung pindah ke rumah budhe,” tutur dia.

Advertisement

Tak terima dengan cerita itu, sang bibi kemudian lapor kepada ayah kandung WL yang tengah merantau di Lampung. “Saat ayah kandung saya pulang, beliau memutuskan untuk melaporkan kepada pihak kepolisian” imbuh siswi kelas tiga SMP itu.

Ayah kandung WL, SK, 47, mengaku sudah melaporkan tindakan pelecehan itu kepada Polsek Mojogedang, 27 April silam, yang diteruskan dengan penyelidikan. Namun, berdasar hasil penyelidikan saksi dan visum, penyidik berpendapat laporan tersebut belum menuju ke arah pidana.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif