News
Minggu, 22 Juni 2014 - 20:21 WIB

DEBAT CAPRES 2014 : Prabowo Ulangi "Kebocoran", Jokowi Dukung Kemerdekaan Palestina

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Prabowo Subianto dan Joko Widodo saat Debat Capres (Dwi Prasetya/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA — Debat capres jilid ketiga dengan tema Politik Internasional dan Pertahanan Nasional, Minggu (22/6/2014) malam dimulai dengan pemaparan visi Prabowo Subianto dan Joko Widodo (Jokowi). Prabowo tak beranjak dari isu mengamankan kekayaan Indonesia dari kepentingan luar negeri, sedangkan Jokowi mengejutkan dengan berbicara dukungan terhadap kemerdekaan Palestina.

Seperti biasa, Prabowo lebih banyak bicara tentang ketahanan pangan, kesejahteraan rakyat. Dia juga mengakui bahwa isu itu sudah dia katakan berulang-ulang seperti dalam kesempatan sebelumnya.

Advertisement

“Kalau kita bicara poolitik luar negeri dan ketahanan nasional, kita bicara tujuan bernegara, adalah mencari keamanan bersama, tetapi kemudian yang lebih penting adalah mencari kemakmuran bersama, politik luar negeri adalah cermin kondisi dalam negeri,” kata Prabowo.

“Kemerdekaan tidak akan berarti kalau kekuatan dalam negeri lemah, karena itu saya terus-menerus tentang bagaimana mengamankan kekuatan nasional dan kekayaan nasional. Kita di letak geografis yang strategis, kita tidak boleh tidak memperhatikan kondisi sebenarnya, saya tidak akan mengulangi lagi berulang-ulang. Terlalu banyak kekayaan nasional dibawa ke luar negeri.

Prabowo menutup pidatonya dengan pernyataan bahwa tidak mungkin jadi negara merdeka dan terhormat kalau masih miskin.

Advertisement

Sementara itu, Jokowi memulainya dengan komitmen untuk mendukung Palestina sebagai negara merdeka dan mendorong negara itu sebagai anggota penuh PBB. “Prinsip dasar politik luar negeri kita adalah bebas aktif. Di sini kami mendukung penuh palestina yang merdeka dan berdaulat, dan mendukung sebagai anggota penuh anggota PBB,” kata Jokowi.

Jokowi mengatakan perlunya pertahanan nasional dibangun dari jaminan terhadap prajurit dan kekuatan alutsista. “Pejuang kita telah mempersembahkan jiwa dan raga
banyak yang gugur, jadi tekad kami membuat ketahanan yang baik dengan menyejahteraakan prajurit, odernisasi alutsista,” kata Jokowi.

Jokowi juga menekankan modernisasi industri pertahanan. Menurutnya, pergeseran geopolitik dari barat ke asia menjadi ini kesempatan Indonesia. Namun syaratnya, Indonesia harus memenangkan pertahanan maritim. “Kita ingin menang di laut, kita ingin negara kita dihormati.”

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif