Soloraya
Jumat, 20 Juni 2014 - 03:00 WIB

PILPRES 2014 : Pimpinan Ponpes Sukoharjo akan Laporkan Obor Rakyat

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Santri melihat Tabloid Obor Rakyat di Pondok Pesantren Darul Ulum Rejoso Peterongan, Jombang, Jawa Timur, Selasa (3/6/2014). Pengasuh ponpes setempat menyikapi dengan wajar tabloid yang menyudutkan salah seorang capres itu dan mengatakan kalangan pesantren tidak akan bisa diadu domba hanya karena tabloid tersebut. (JIBI/Solopos/Antara/Syaiful Arif)

Solopos.com, SUKOHARJO–Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Kholifatullah Singo Ludiro, Mojolaban, K.H. Agung Syuhada, akan melaporkan peredaran buletin Obor Rakyat yang dikirim ke kediamannya, Kamis (19/6/2014) siang. Menurutnya, isi buletin tersebut berisi fitnah, adu domba dan berbau suku, agama, ras dan antar golongan (SARA) yang dapat meresahkan masyarakat.

K.H. Agung Syuhada, saat dihubungi solopos.com, Kamis, mengatakan buletin itu sampai ke tangannya melalui PT Pos Indonesia. Awalnya, ia mengira isi paket itu hanya barang biasa. Namun, alangkah terkejutnya ia setelah membaca isi dalam buletin bernama Obor Rakyat tersebut.
“Isi tulisan dalam buletin itu berisi fitnah, adu domba dan berbau SARA. Bagi orang awam, hal itu bisa membuat suasana tidak kondusif. Pada paket yang  saya terima berisi 15 eksemplar buletin itu. Tidak ada alamat pengirim pada paket itu,” kata dia.

Advertisement

Ia mengatakan dirinya sudah datang ke Polsek Mojolaban untuk melaporkan hal itu. Namun, oleh pihak Polsek Mojolaban, dirinya diarahkan untuk melaporkan hal itu langsung ke Polres Sukoharjo.

“Menurut polisi di Polsek Mojolaban, masalah ini sudah menjadi isu nasional. Rencananya, saya akan melaporkan hal itu ke mapolres pada Jumat (20/6) pagi,” ujarnya.

Menanggapi hal itu, salah satu anggota tim kampanye Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK), Syarief Hidayatullah, menilai permasalahan itu hendaknya dilaporkan ke tim Penegak Hukum Terpadu (Gakkumdu) Sukoharjo. Pasalnya, masalah itu masuk kategori pidana Pemilu.

Advertisement

“Alangkah baiknya dilaporkan ke Gakkumdu. Jangan sampai telat lapor seperti yang ada di Jakarta. Kalau dilaporkan, semoga polisi bisa melacak asal buletin yang memojokkan Jokowi tersebut,” kata politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu.

Ia berharap masyarakat tak menggubrisnya. Pasalnya, buletin itu dibuat oleh seseorang untuk menjatuhkan Jokowi-JK.

“Saya berharap masing-masing tim sukses capres-cawapres menahan diri agar kondusifitas tetap terjaga,” katanya saat dihubungi solopos.com, Kamis.

Advertisement

Sementara itu, tim sukses Jokowi-JK lainnya, Endra Gunawan,  mengatakan timnya sudah melakukan berbagai upaya preventif untuk mengantisipasi peredaran buletin Obor Rakyat. Salah satu upaya adalah menggandeng masyarakat dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU).

“Apabila memang ada di Sukoharjo, kami akan antisipasi secepatnya. Apalagi, itu masuk kategori pidana Pemilu,” kata anggota DPRD Sukoharjo itu.

Lebih lanjut, pihaknya juga akan menerbitkan buletin tandingan untuk menangkis isu miring yang ditulis di buletin Obor Rakyat. Buletin itu dinamai buletin Pelayan Rakyat.

“Buletin itu untuk menjernihkan fakta yang salah. Kami akan sebarkan buletin itu ke daerah yang disasar Obor Rakyat,” kata dia melalui sambungan telepon, Kamis.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif