Jogja
Jumat, 20 Juni 2014 - 17:36 WIB

Perumahan Murah "Gusur" Lahan Pertanian di Timbulharjo

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pembangunan perumahan (JIBI/Dok)

Harianjogja.com, BANTUL–Petani di Timbulharjo, Sewon, Bantul mengeluhkan menyusutnya lahan persawahan di wilayah ini. Banyaknya perumahan murah yang muncul menjadi faktor utama penyusutan lahan persawahan di wilayah ini.

Petani di Timbulharjo, Sewon, Bantul, Parjiono mengatakan sudah banyak rumah yang berdiri berdampingan dengan lahan persawahan. Akses utama yang berdekatan dengan jalan raya sudah menjadi gedung semuanya. Salah satu yang membuat penyusutan lahan persawahan adalah perumahan. Di wilayahnya saja sudah mulai dikelilingi perumahan yang berdiri sepanjang tiga tahun terakhir ini.

Advertisement

“Tiga tahun terakhir wilayah ini sudah banyak perumahan yang berdiri. Saya benar-benar berharap ada perlindungan lahan persawahan meskipun di dekat Ringroad. Jangan sampai semuanya dijadikan gedung nantinya,” jelas Parjiono, Selasa (17/6/2014).

Parjiono mengaku sejauh ini lahan yang ditanaminya masih sangat bagus untuk produksi sawah. Setidaknya dari satu hektare sawah masih bisa menghasilkan padi delapan hingga sembilan ton setiap kali panen.

Selain Parjio, buruh tani di Bibis, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul Suyatni mengatakan hal senada. Dia mengaku di wilayah kini sudah berdiri banyak sekali perumahan dengan harga murah. Dengan dibangun perumahan memang akhirnya menaikkan harga tanah.

Advertisement

Suyatni mengaku dulu dirinya bisa menggantungkan pemasukan dari menjadi buruh tani saja. Namun saat ini tidak bisa karena tidak setiap hari ada yang memanggil untuk menggarapkan sawah.

“Kalau lima tahun lalu saya bisa jadi buruh tani saja. Kalau sekarang saya harus menganggur juga satu sampai dua bulan karena tidak ada pekerjaan. Biasanya ikut saudara untuk bantu pekerjaan lain,” jelas Suyatni.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif