Soloraya
Kamis, 19 Juni 2014 - 02:00 WIB

Wonogiri Rawan Penyebaran Rabies!

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi anjing gila penyebar rabies (modernguidetohealth.com)

Solopos.com, WONOGIRI–Potensi penyebaran penyakit rabies yang ditularkan oleh binatang di Wonogiri cukup tinggi. Pasalnya, tak sedikit warga Kota Gaplek yang memelihara anjing untuk menjaga rumahnya.

Kabid Kesehatan Hewan Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan (Disnakperla) Wonogiri, Surip Surono, mengatakan wilayah Provinsi Jateng dinyatakan bebas dari penyakit rabies pada tahun ini. Kendati demikian, pihaknya tetap mewaspadai penularan penyakit rabies. “Kami tetap waspada walaupun Provinsi Jateng bebas penyakit rabies pada tahun ini. Selain anjing liar, penyakit rabies ditularkan oleh binatang lainnya seperti kera liar dan kucing liar,” katanya saat ditemui wartawan di kantornya, Rabu (18/6/2014) siang.

Advertisement

Menurut Surip, rata-rata warga yang berdomisili di pinggir hutan memelihara anjing di rumahnya. Selain menjaga rumah, binatang peliharaan tersebut dapat mengusir kera liar yang kerap menyerang ladang pertanian. Artinya, ada potensi penyebaran penyakit rabies yang ditularkan oleh anjing atau kera liar.

Hingga sekarang, belum ada warga Wonogiri positif tertular penyakit rabies setelah digigit anjing liar. “Dahulu, kami sering mengeliminasi anjing liar yang menjadi sumber penularan penyakit rabies. Kalau sekarang sudah tidak ada anjing liar,” papar dia.

Berdasarkan data Disnakperla Wonogiri, jumlah kasus gigitan anjing hingga awal 2014 sebanyak delapan kasus. Terakhir, seorang warga Desa Pokoh Kidul, Kecamatan Wonogiri digigit oleh anjing peliharaannya pada enam Januari lalu.

Advertisement

Gigitan Anjing
Lebih jauh, Surip menambahkan apabila ada kasus gigitan anjing maka segera dilaporkan ke pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) atau petugas kesehatan hewan di setiap kecamatan.

“Petugas kesehatan hewan tetap akan menindaklanjuti apabila ada laporan kasus gigitan anjing. Petugas segera mengobservasi kasus gigitan anjing dengan memeriksa anjing.”

Di sisi lain, Kepala Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan (Disnakperla) Wonogiri, Rully Pramono Retno, menyatakan penyakit rabies menular ke manusia kali terakhir pada 1985 silam. Sejak itu, tak ada lagi kasus penularan penyakit rabies ke manusia di Kota Gaplek.

Advertisement

Pihaknya mengimbau agar para pemilik anjing memerhatikan kondisi hewan peliharaannya. Anjing itu harus diberi vaksinasi untuk menjaga kekebalan tubuh secara berkala. “Hingga sekarang belum ada kasus penularan penyakit rabies yang ditularkan binatang. Para warga yang memiliki anjing harus memberikan vaksinasi pada hewan peliharaannya,” pungkas Rully

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif